Upaya Lahirkan Pejuang Islam, Santri dan Guru At-Taqwa Depok Bergabung di Silaturahmi Akbar Beladiri Syufu 2024

Oleh: Furaiqa Az Zahra (Santri Pesantren At-Taqwa Depok, 16 tahun)
Artikel Ilmiah Liputan Kegiatan
gambar_artikel

Pada hari Jum’at, 28 Juni 2024 beberapa santri dan guru Pesantren At-Taqwa Depok berangkat menuju Cibeureum Garut untuk mengikuti acara Silaturahmi Akbar (Silatbar) beladiri Syufu Taesyukhan yang digelar oleh Zho lanah (Pimpinan Pusat) Shurulkhan nie Syufu Taesyukhan.

Acara ini menjadi wadah silaturahmi dan ajang untuk saling mengenal antar anggota Syufu Taesyukhan, terutama anggota muda yang diharapkan akan menjadi pelanjut. Ketua panitia Silatbar, Ustadz Dindin Budiawan, M.Pd.I., menegaskan bahwa Syufu Taesyukhan adalah beladiri yang sangat lekat dengan nilai-nilai Islam.

“Ia harus digunakan membela yang haq, demi agama dan bangsa,” ucapnya saat membuka acara.

Panitia juga mengadakan beberapa lomba seperti kelincahan dan merangkai jurus. Keberanian, kekompakan, kedisiplinan, dan kreativitas mereka diuji. Mereka juga mendaki Situ Cibeureum yang berada di tengah-tengah pegunungan dan dipenuhi dengan pohon pinus.

Sesampainya di sana, Ustadz Dindin kembali mengingatkan bahwa, “hayatuna kulluha ‘ibadah. Hidup kita seluruhnya hanya untuk ibadah, dan perhatikan aspek niat. Hati-hati dengan sifat munafik dan jangan sombong.”

Sementara guru Syufu lainnya, Ustadz Rasyidin Siregar, memperingatkan para peserta agar selalu kuat raga dan jiwa. “Bukan hanya kekuatan fisik yang penting, tetapi juga kekuatan jiwa, dan setiap jiwa dalam badan muslim itu harus kuat,” pungkasnya.

Salah satu jajaran pimpinan Syufu, Dr. Yusuf Tajri, pada seminar kedua di sore hari, mengulas kembali sekilas sejarah Shurulkhan nie Syufu Taesyukhan di Indonesia. Syufu tidak bisa lepas dari nilai-nilai Islam, didirikan oleh seorang muslim.

“Syufu merupakan ilmu beladiri wakaf, dan tidak diperjual belikan ataupun diwariskan. Syufu Taesyukhan merupakan ilmu perjuangan, ada nilai jihad di dalamnya,” ujarnya.

Silatbar berlangsung selama tiga hari dua malam (28-30 Juni). Acara ini dihadiri oleh beberapa perwakilan lanah atau pesantren, di antaranya yang berasal dari Garut ada lanah Rancabango, lanah Bayongbong, lanah Lempong, dan lanah Cikajang. Kemudian lanah Benda asal Tasikmalaya, dan lanah At-Taqwa dari Depok. (Editor: Fatih Madini).

AT-TAQWA DEPOK
Jl. Usman Hasbi, RT.04 RW 04 Jatimulya, Cilodong - Depok
info@attaqwa.id
(+62)856 0980 9086