Tuntas! Bersama Dr. Nirwan Syafrin, Santri At-Taqwa College Khatamkan Buku Islam And Secularism: Salah Satu Karya Paling Penting Prof. Al-Attas

Oleh: Alima Pia Rasyida (Guru di Pesantren at-Taqwa, Alumni At-taqwa College Depok, 18 tahun)
Artikel Ilmiah Liputan Kegiatan
...

Alhamdulillah dengan segala rasa syukur kami, pada Rabu, 25 Juli 2023, santri At-Taqwa College angkatan III mengkhatamkan salah satu karya fenomenal Syed Muhammad Naquib al-Attas, Islam and Secularism. Karya yang diterbitkan pada 1990 ditujukan untuk para pemuda Islam. Khataman buku ini dilaksanakan di Perpustakaan Pesantren at-Taqwa Depok.

Guru kami, Dr. Nirwan Syafrin yang membimbing langsung dalam reading text Islam and Secularism selalu menegaskan kepada para mahasiswa agar selalu bersyukur karena diberi kesempatan dalam membaca dan menela’ah salah satu karya pemikir besar kontemporer saat ini, SMN al-Attas. Tidak banyak kalangan pemuda yang mendapat kesempatan emas ini dan baru sadar atau kenal di usia yang tidak lagi muda. Maka kami diminta untuk "terus bersyukur, ikhlas dan baca setiap kali ada waktu (muraja’ah)," ujar sang dosen.

Bahkan setelah membaca doa sebagai penutup, Dr. Nirwan mengatakan kepada mahasiswa At-Taqwa College agar "jangan pernah merasa takut akan ketidakpahaman mengenai satu ilmu yang diberikan. Teruslah berusaha agar selalu ikhlas dalam belajar, karena pemahaman mungkin saja tidak datang sekarang, bahkan bisa dalam puluhan tahun kedepan. Jangan pernah bosan belajar dan terus menuntut ilmu dalam keadaan ikhlas dan jujur."

Islam And Secularism adalah karya Prof. Syed Muhammad Naquib al-Attas yang disebut oleh murid setianya, Prof. Wan Nor Wan Daud, sebagai karya agung dan universal, karena dapat menjelaskan secara terperinci mengenai perkara penting dalam asas peradaban Barat dan agama Islam. Perkara-perkara penting itu diuraikan secara jelas dan mendalam dengan argumen-argumen yang tegas ketika mengkritik suatu pandangan yang salah.

Tiga tantangan (confuse of knowledge, loss of adab, false leader) yang tengah terjadi pun ditegaskan menjadi permasalahan umat Islam paling utama yang berimbas pada hancurnya peradaban Islam. SMN al-Attas juga menjelaskan bahwa seorang muslim harus menyadari apa yang hari ini dihadapi. Sekularisme yang masih terus diusahakan sebagai dasar pemikiran bahkan asas perdaban dan sekularisasi yang terus-menerus digalakkan dalam ranah keilmuan harus disingkirkan. Selayaknya umat Islam mengkaji lebih serius pandangan alamnya sendiri dan memahami dengan benar konsep-konsep kunci dalam Islam. Mulai dari persoalan Tuhan, agama, nabi, kitab suci, ilmu, manusia, kebenaran, kebebasan, keadilan dan kebahagiaan. Inilah konsep-konsep inti yang harus dipahami, yang tentunya melalui kacamata Islam. Sebab hanya Islam-lah, satu satunya agama yang dengan tegas, jelas dan final mengenai konsep-konsep kunci ini.

Menariknya al-Attas dalam bagian appendix menekankan betapa pentingnya peran Islam di tanah Melayu. Agama Hindu, Budha atau bahkan animisme-dinamisme dalam sejarah terlihat tidak memiliki tujuan jelas mengenai manusia, bahkan hidup mereka. Berbeda dengan Islam: ia datang membawa satu misi jelas yang tidak berhenti pada aspek duniawi khususnya budaya arsitektural, tapi sampai pada ukhrawi, khususnya mengenai budaya ilmu. Maka di akhir karyanya itu, al-Attas pun menyatakan bahwa sejak awal, Islam telah menyiapkan Melayu ini sebagai dunia yang ter-Islamkan, bukan sekuler. Para ulama telah merencanakan secara matang agar manusia Kepulauan Melayu-Nusantara ini bisa menjadi modern berkat limpahan adab dan ilmu. (Editor: Ahd.)

AT-TAQWA DEPOK
Jl. Usman Hasbi, RT.04 RW 04 Jatimulya, Cilodong - Depok
info@attaqwa.id
(+62)856 0980 9086