Tasyakur Asrama Baru, Dr. Adian Ingatkan Kembali Niat Ikhlas Cari Ilmu

Oleh: Muhammad Diyaulhaq Al-Faqih (Santri PRISTAC – Setingkat SMA – Pesantren At-Taqwa Depok, 17 Tahun)
Artikel Ilmiah Liputan Kegiatan
gambar_artikel

Pesantren At-Taqwa Depok mengadakan acara tasyakur atas selesainya pembangunan asrama putri. Acara tersebut berlangsung pada Kamis, 23 November 2023 di aula gedung asrama tersebut. Acar dimulai dengan pembacaan al-Qur’an, surat Al-Baqarah bersama saat menjelang marghib dan dilanjut dengan buka bersama.

Selepas sholat maghrib bersama di asrama baru tersebut, Dr. Adian Husaini selaku pimpinan Pesantren At-Taqwa Depok memberikan tausiyah kepada para santri. Dr. Adian mengingatkan kembali para santri niat sebagai penuntut ilmu dalam belajar. Sebagaimana dalam hadist, “Sesungguhnya perbuatan itu tergantung pada niatnya”. Karena itu dalam menuntut ilmu tidaklah memandang tinggi-rendah kedudukan manusia tersebut, melainkan tujuannya.

Oleh sebab itulah dalam pembelajaran di At-Taqwa para santri ditanamkan adab terlebih dahulu, sehingga dapat lahir manusia ideal. “Masalah adab merupakan masalah utama”, tegas beliau, karena banyaknya orang yang mementingkan duniawi saja tanpa memperhatikan aspek ukhrawinya. Sebab bagi seorang muslim, dua aspek tersebut tidaklah dipisahkan namun merupakan kesatuan.

Adab ringkasnya menempatkan sesuatu pada tempatnya. Jika kita tidak bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan, maka disebut loss of Adab. Memang tidak mudah untuk menanamkan adab pada seseorang. Perlu waktu yang panjang untuk memahaminya. Jika adab sudah tertanam pada hatinya, maka ia tidak peduli dunia akan perlakukan dia bagaimana, sebab yang terpenting adalah keridhaan-Nya.

Tidak berhenti pada aspek adab saja, tetapi Dr. Adian juga mengingatkan tentang tradisi ilmu. Para santri diingatkan untuk melanjutkan tradisi ilmu yang dilakukan oleh para ulama terdahulu. Melihat bahwa tradisi tersebut sudah rusak, padahal banyak hal yang mungkin dapat ditemukan jawabannya melalui tradisi keilmuan tersebut. Ada pun permasalahan perbedaan pendapat itu biasa, sebagaimana dalam hadist, “al-ikhtilafu ummati rahmah” dan para ulama membolehkan perbedaan pendapat selama masih dalam lingkaran syariat. Ada masalah yang lebih besar yaitu hilangnya adab. Itulah yang menjadi permasalahan dunia pendidikan saat ini.

Tausiyah pun ditutup dengan doa, kemudian dilanjutkan sholat isya’ berjamaah. Shalat adalah tiang agama, ibarat rumah tanpa tiang, apakah dapat berdiri dengan kokoh? Tentu tidak. Raja Ali Haji pun dalam karyanya pun mengatakan, “Barangsiapa meninggalkan sembahyang, seperti rumah tiada bertiang.” Kita shalat menghadap Allah, Tuhan yang menciptakan kita. Maka sudah seharusnya kita tunduk dan beradab, sebagai bentuk syukur kepada sang pencipta. (Editor: shf)

AT-TAQWA DEPOK
Jl. Usman Hasbi, RT.04 RW 04 Jatimulya, Cilodong - Depok
info@attaqwa.id
(+62)856 0980 9086