Sepekan Pertama Keseruan Rihlah Ilmiah Kami di Pandaan
Pada Jum’at, 27 Oktober 2023, santri PRISTAC 1 Angkatan 7 memulai perjalanan Rihlah Ilmiah. Rihlah Ilmiah seperti biasanya dilaksanakan di Pandaan, Jawa Timur. Para santri berangkat empat sore, dengan menaiki satu bus besar yang bisa mencakup 38 santri ikhwan dan akhwat beserta empat guru pendamping. Perjalanan berlangsung selama tiga hari.
Sebelum sampai ke tujuan, bus sempat berhenti di rest area untuk istirahat shalat dan makan. Setelah menempuh beberapa jam perjalanan, para santri akhirnya sampai menuju satu pemberhentian wajib sebelum ke Pandaan, yakni Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang. Di sana, para santri melakukan shalat tahajud dan dilanjut subuh. Setelah shalat shubuh, diadakan tausiyah bersama Ustadz Suidat dan Ustadz Ilham.
Dalam tausiyah tersebut, Ustadz Suidat menjelaskan bahwa kita harus menjaga adab selama di madrasah Ustadz Kholili. Hal tersebut dikarenakan kami membawa nama baik Pesantren At-Taqwa serta membawa nama baik para asatidz. Lalu, Ustadz Ilham memberi pesan bila kita berada dalam suatu rombongan maka janganlah menjadi orang yang ditunggu, tetapi jadilah orang yang menunggu. Ustadz Ilham juga meningatkan kita bahwa kita harus tetap bertaqwa di manapun kita berada. Tetaplah mendirikan shalat meskipun sedang berada di tengah perjalanan.
Setelah matahari sudah terbit, para santri diarahkan untuk sarapan dan mandi, lalu kemudian kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan. Sarapan di MAJT dilaksanakan di salah satu serambi masjid agung yang memiliki keragaman arsitektur itu. Para santri sampai Pandaan dan menginap di sebuah penginapan pada sore hari untuk beristirahat semalam sebelum esok pagi menuju madrasah Ustadz Kholili yang jaraknya sudah dekat.
Keesokan harinya, para santri berrangkat menuju Madrasah As-Sunnah yang hanya membutuhkan waktu 15 menit. Kami disambut dengan hangat oleh asatidz di sana. Ada beberapa sambutan sekaligus perkenalan para santri. Setelah selesai, akhirnya para santri diperbolehkan untuk menaruh barang-barang di asrama dan melanjutkan shalat zuhur.
Para santri diberi waktu istirahat hingga sore. Malamnya, kami dikumpulkan oleh Ustadz Kholili untuk membahas kegiatan dan peraturan serta beberapa hal lainnya. Supaya esok kegiatan pembelajaran sudah dapat dimulai.
Kegiatan para santri sehari-hari, pertama-tama shalat tahajud minimal dua rakaat, dilanjut dengan shalat subuh berjamaah bersama di aula yang berada di area rumah Ustadz Kholili Hasib. Usai shalat shubuh, para santri melanjutkan rutinitas selanjutnya, yaitu pembacaan Wirid Latif. Pembacaan wirid latif ini rutin para santri lakukan setiap ba’da shubuh, dipimpin oleh salah satu dari santri secara bergiliran.
Kemudian, setelah membaca wirid latif, para santri juga memiliki rutinitas berupa tilawah al-Qur’an selama 15 menit setiap ba’da shalat fardhu. Untuk waktu shubuh, tilawah kami lakukan setelah membaca wirid. Untuk shalat fardhu lain, kami lakukan setelah dzikir atau shalat sunnah ba’diyyah.
Pukul 05.30, para santri segera berganti pakaian untuk melakukan olahraga pagi yang juga menjadi rutinitas harian. Olahraga yang dilakukan bisa bermacam-macam atau bebas. Di antaranya adalah jalan keliling kampung atau sekedar pemanasan, yang biasanya para santri lakukan di dekat sawah. Terkadang sebagian santri juga pergi ke sawah untuk bermain bola. Tak lupa para santri juga berlatih syufu setiap hari Jum’at.
Setelah olahraga, para santri melanjutkan kegiatannya masing-masing. Ada yang mandi, ada yang piket, ada juga yang sarapan. Barulah pada pukul 07.30 pagi, para santri mulai belajar di aula Madrasah As-Sunnah. Kegiatan belajar berakhir pada pukul 11.00, dengan istirahat selama 30 menit pada jam 09.00.
Setelah melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah di Mushalla, para santri melanjutkan tilawah selama 15 menit. Setelahnya para santri makan siang bersama di aula. Para santri mendapatkan jam istirahat hingga menjelamg Ashar. Setelah shalat Ashar dan tilawah, para santri biasanya melakukan setoran hafalan kitab Jurumiyyah dan kitab Aqidatul Awwam.
Setelah itu, para santri melanjutkan kegiatan belajar mengajar selama kurang lebih satu setengah jam. Kemudian para santri bersip-siap untuk melakukan shalat Mahrib di Mushallah yang berbeda, yaitu Mushallah Kyai Nu’man yang terkenal dan sering diceritakan oleh angkatan-angkatan santri senior kami. Lalu para santri melakukan kegiatn rutin yaitu membaca Ratib al-Attas setiap ba’da Maghrib di Aula.
Setelah membaca Ratib al-Attas para santri melakukan kajian kitab Matan as-Sanusiyyah bersama Ustadz Kholili sampai menjelang Isya. Ba’da Isya para santri seperti biasa melanjutkan tilawah rutin sehabis shalat selama 15 menit dan dilanjutkan dengan makan malam. Setelah makan malam, pra santri biasanya Muthola’ah mandiri dan berdiskusi yang dipimpin oleh Ustadz Teguh dan Ustadz Rijal smpai pukul sembilan malam. Barulah setelah itu para santri istirahat sampai keesokan harinya.
Kegiatan yang berbeda, yang sebagian santri ikuti adalah pembacaan maulid di rumah Ustadz Ghazali pada hari Senin ba’da Maghrib sampai pukul 19.30. dari situ juga para santri yang ikut diberikan nasi kotak. Ustadz Kholili menambahkan pembacaan maulid ini rutin dilakukan pada hari Senin ba’da Maghrib dengan santri yang berbeda setiap kalinya.
Khusus pada hari Jum’at, para santri melaksanakan piket akbar seputar asrama dan rumah Ustadz Khoili. Berlangsung sejak pukul 07.00 sampai selesai, setelah sebelumnya para santri berlatih syufu dan sarapan.
Sepekan di Pandaan ini, para santri juga berkenalan dengan Pak Jupri, yang biasa dipanggil mbah oleh para santri dikarenakan umurnya yang sudah cukup sepuh. Mbah Jupri sangat baik hati pada para santri, ia sering memberi para santri makanan-makanan ringan, nasihat-nasihat, bahkan salah satu santri juga sempat mendengarnya mendoakan para santri. (Editor: Zein & Reisya)