SANTRI-SANTRI SMA INI AKAN PRESENTASI MAKALAH DI MASJID SALMAN ITB BANDUNG, ADA CICIT BUYA HAMKA
Oleh: Humas Pesantren At-Taqwa Depok
Artikel Ilmiah
Liputan Kegiatan
InsyaAllah, pada Hari Senin, 19 Mei 2025, sepuluh santri tingkat SMA Pesantren At-Taqwa Depok, akan presentasi makalah di Gedung Serba Guna Masjid Salman ITB Bandung. Tepatnya, pukul 13.00-15.00 WIB. Mereka akan ditemani langsung oleh Pendiri dan Pembina Pesantren At-Taqwa Depok, Dr. Adian Husaini.
Menyimak isi makalah para santri belia ini, insyaAllah kita akan memiliki optimisme tinggi, bahwa masa depan Indonesia akan semakin cerah. Bahwa, anak-anak kita di zaman ini siap mewujudkan Indonesia Emas 2045. Mereka bukanlah “generasi strawberry” yang rapuh, tetapi “generasi durian” yang tangguh. Tapi, tentunya, pendidikan mereka kedepan harus semakin baik.
Para santri tingkat SMA ini rata-rata berumur 15-18 tahun. Di antara 10 santri itu ada nama Farrel Ahmad Wijaksana (17 tahun), cicit ulama besar Buya Hamka. Farrel akan mempresentasikan makalahnya yang berjudul: “Achieving Perfection Through Islamic Education.“ Tahun lalu, Farrel juga mempresentasikan makalahnya di Kampus STID M Natsir DDII, yang berjudul: “Hamka dan Barat: Respon Hamka terhadap Pembaratan Indonesia.”
Dalam makalahnya setebal 15 halaman, Farrel menulis: “One of the most challenging problems we have yet to face in this current era is no other than the problem of moral and social standards. Through globalization and the rise of social media, we are now -especially the younger generation- are consciously and unconsciously following unrealistic terms in order to reach ‘perfection’, or at the very least the standard of happiness sought after and portrayed in media.”
Berikut nama 10 santri tingkat SMA yang akan presentasi makalah beserta judul makalahnya:
Menyimak isi makalah para santri belia ini, insyaAllah kita akan memiliki optimisme tinggi, bahwa masa depan Indonesia akan semakin cerah. Bahwa, anak-anak kita di zaman ini siap mewujudkan Indonesia Emas 2045. Mereka bukanlah “generasi strawberry” yang rapuh, tetapi “generasi durian” yang tangguh. Tapi, tentunya, pendidikan mereka kedepan harus semakin baik.
Para santri tingkat SMA ini rata-rata berumur 15-18 tahun. Di antara 10 santri itu ada nama Farrel Ahmad Wijaksana (17 tahun), cicit ulama besar Buya Hamka. Farrel akan mempresentasikan makalahnya yang berjudul: “Achieving Perfection Through Islamic Education.“ Tahun lalu, Farrel juga mempresentasikan makalahnya di Kampus STID M Natsir DDII, yang berjudul: “Hamka dan Barat: Respon Hamka terhadap Pembaratan Indonesia.”
Dalam makalahnya setebal 15 halaman, Farrel menulis: “One of the most challenging problems we have yet to face in this current era is no other than the problem of moral and social standards. Through globalization and the rise of social media, we are now -especially the younger generation- are consciously and unconsciously following unrealistic terms in order to reach ‘perfection’, or at the very least the standard of happiness sought after and portrayed in media.”
Berikut nama 10 santri tingkat SMA yang akan presentasi makalah beserta judul makalahnya:
- Farrel Ahmad Wijaksana (Achieving Perfection Through Islamic Education).
- Farras Zahy Putra (Merespon Komunisme: Konsep Keadilan Sosial dalam Pandangan Nasionalis Muslim Indonesia).
- Zeyd Farkhi Ahmad (Tadib dan Perjuangan: Konsep Pendidikan Jihad Hamas).
- Khairin Atha Mirza (Peran Pesantren dalam Perkembangan Kebudayaan di Sunda: Akar Sejarah dan Manifestasinya).
- Farros Halim (Pengaruh Snouck Hurgronje terhadap Sekularisasi Pendidikan Islam di Indonesia).
- Rafa Elzahira Ashary (Critique on ChatGPT Based on the Dialogue Concerning Language Reflection on Worldview and Knowledge).
- Rofifah Affaf Fauzia (Reconstructing the Nurture Discourse: An Islamic Worldview Perspective on the Social Rise of LGBT Ideologies).
- Hisyam Ahmad Fahreiza (Problematika Humanitas Teks Al-Quran: Kritik Studi Al-Quran Nashr Hamid Abu Zayd).
- Qotrunnada Karimah Ikhwan (Pendidikan Fitrah sebagai Solusi Problematika Transgender).
- Andini Sari Larasati (Kajian terhadap Konsep Futuhat dan Kolonialisme).
Dalam kesempatan itu, juga akan dipaparkan oleh Dr. Adian Husaini, konsep SMA Unggul dan Beradab, yang selama 7 tahun telah diterapkan di Pesantren At-Taqwa Depok. Acara diakhiri dengan paparan Fatih Madini, alumnus SMA At-Taqwa yang telah menerbitkan empat buku. Topiknya tentang Kiat Mmebangun Budaya Literasi Beradab pada diri Anak-anak Muslim. (https://mediadakwah.id/kampus-ddii-makin-berkibar-mahasiswanya-luncurkan-buku-keempat/).
Demikianlah kabar penting dari Pesantren At-Taqwa Depok. Ini peristiwa bersejarah. Sudah saatnya kita yakin dengan konsep pendidikan Islam yang terbukti melahirkan banyak generasi unggul; dan tidak silau dengan konsep pendidikan sekular yang melemahkan dan mengebiri potensi anak-anak kita.
Jika berminat hadir, silakan segera mendaftar ke nomor berikut: 0857-7739-2386. (Humas Pesantren At-Taqwa Depok).