Santri At-Taqwa Paparkan Konsep Pendidikan Ideal Menurut Luqman al-Hakim

Oleh: Khalisah Inas (Mahasantri ATCO, 17 tahun)
Artikel Ilmiah Liputan Kegiatan
...

Pendidikan Islam merupakan salah satu unsur penting yang mesti diperhatikan, karena begitu berhubungan dengan segala aspek kehidupan manusia. Tujuannya adalah untuk melahirkan manusia yang beradab. Sebagaimana ucapan Prof. Syed Muhammad Naquib al-Attas:

“The aim of education in Islam is to produce a good man. The fundamental element inherent in the concept of education in Islam is the inculcation of adab [ta’dib].”

Atas dasar itu santri At-Taqwa Subhan Ramadhan (18 tahun) berusaha untuk memberikan contoh pendidikan ideal dalam membentuk manusia baik atau insan adabi dengan mengangkat konsep pendidikan Luqman Hakim yang tertera dalam QS. Luqman: 12-19.

Hal itu ia tulis dalam skripsinya yang berjudul “Pendidikan Luqman Hakim dalam Membentuk Pribadi Muslim (Studi Surat Luqman 12-19 dalam Tafsir Al-Azhar)”. Subhan melaksanakan sidang skripsinya pada Kamis (13/6/24).

Selain itu, dalam tulisannya, Subhan juga mengangkat pandangan beberapa tokoh terkait definisi pendidikan, seperti M. Natsir, M. Syafi’i Hadzami, Azyumardi Azra, dan lain-lain. Tokoh-tokoh tersebut memberikan redaksi yang berbeda-beda, tetapi mengandung pengertian yang hampir sama, yaitu pendidikan sebagai sarana untuk menjadikan seorang pelajar yang beradab dan berwawasan luas.

Dalam mencapai pendidikan yang unggul itu sendiri, membutuhkan 3 subjek yang harus saling bekerja sama, yaitu guru, murid dan orang tua. Sehingga Subhan ikut mencantumkan peran orang tua, yakni Luqman Hakim sendiri sebagai kepala keluarga dalam menasihati anaknya agar taat kepada Allah dan orang tua pada tulisannya.

Dengan merujuk tafsir dari Q.S. Luqman ayat 12-19, ia menjelaskan bagaimana pendidikan Islam yang ideal, yang sepatutnya diberikan kepada seorang anak. Karena untuk membentuk pribadi seorang Muslim yang beradab, dibutuhkannya tekad dan semangat yang kuat dari pihak orang tua, guru, maupun pelajar itu sendiri.

Karena itu Subhan begitu menekankan pentingnya seorang guru dan orang tua dalam kurikulum pendidikan untuk membimbing seorang anak memiliki pribadi Muslim yang beradab dan sholeh.

Subahn Ramadhan adalah salah satu santri At-Taqwa tingkat akhir Pesantren At-Taqwa Depok. Ia harus menulis dan melaksanakan sidang skripsi di hadapan dua penguji sebagai syarat kelulusan.

Tahun 2024 ini adalah angkatan keempat santri At-Taqwa. Ada 11 skripsi yang ditulis oleh para santri. Sejak tahun 2021, sudah sekitar 50 skripsi yang terhimpun dan ditulis oleh mereka dan santri angkatan sebelumnya. Inilah salah satu cara Pesantren At-Taqwa Depok dalam menanamkan adab terhadap ilmu dan budaya literasi di kalangan santri.

AT-TAQWA DEPOK
Jl. Usman Hasbi, RT.04 RW 04 Jatimulya, Cilodong - Depok
info@attaqwa.id
(+62)856 0980 9086