Sambut Santri Baru Dengan Meriah, Pesantren At-Taqwa Gelar Pembukaan Mitsaq (Masa Indah Ta’aruf Santri At-Taqwa)

Oleh: Khadija al-Fadhila (Santriwati PRISTAC – Tingkat SMA – Pesantren at-Taqwa Depok, 17 tahun)
Artikel Ilmiah Liputan Kegiatan
...

Sejak tahun kemarin nama MITSAQ digunakan untuk menyebut rangkaian acara masa orientasi dan pengenalan Pesantren at-Taqwa Depok. Kepanjangan MITSAQ sendiri adalah “Masa Indah Ta’aruf Santri at-Taqwa”. Di tahun ini, Pesantren at-Taqwa mengadakan MITSAQ untuk angkatan kesembilan. Pada kegiatan yang diawali dengan Penyambutan Santri Baru dan Pembukaan MITSAQ ini, para santri dan wali santri baru akan diperkenalkan dengan guru-guru pesantren, kegiatan-kegiatan, hingga Sistem Tata Adab, dan lingkungan pesantren.

Acara sambutan dan pembukaan ini sedikit dramatis karena para santri akan berpisah sementara dengan orang tuanya untuk belajar di pondok. Orang tua juga harus siap merelakan anaknya menuntut ilmu di pesantren. Oleh karena itu, para panitia dan mudabbir bekerjasama untuk membuat acara ini nyaman dan membuat kesan pertama yang baik untuk mereka, sehingga lebih mudah bagi wali santri dan santri untuk saling merelakan.

Penanggung jawab acara ini adalah Ustadz Fatih Madini, alumni At-Taqwa College. Anggota panitianya berasal dari kelas PRISTAC 2. Mereka dengan serius telah berusaha menciptakan pembukaan dan acara MITSAQ ini sebaik mungkin, sehingga menimbulkan kesan yang baik pula bagi santri baru maupun wali santri. Tujuan MITSAQ sendiri menurut Fatih Madini adalah, “Pertama, untuk mengakrabkan santri dengan lingkungan pondok dan guru-guru, sehingga mereka tahu bagaimana sikap seorang santri yang semestinya. Kedua, sebagai langkah awal bagi santri untuk mengetahui dan memahami apa saja ilmu yang diajarkan di pondok ini. Harapannya, semoga para santri dan wali santri mengikuti acara dengan baik dan khidmat. Para santri juga bisa betah di pondok.”

Acara penyambutan dan pembukaan MITSAQ berlangsung pada pukul 16.00-18.00 WIB. Akan tetapi, banyak santri yang datang sebelum pukul empat sore. Bahkan ada yang telah tiba di pondok pada sekitar pukul sepuluh pagi. Bila santri telah tiba, mereka akan diarahkan mudabbir ke asrama dan meletakkan barang-barang. Para panitia juga dengan sigap membantu mengangkat dan membawakan barang-barang mereka.

Ketika acara hendak berlangsung, wali santri dan santri segera diarahkan panitia agar duduk dengan rapi dan tenang di Mushalla Taman Adabi. Acara MITSAQ tahun ini dipandu oleh Ustadz Zein, yang juga merupakan alumni At-Taqwa College. Di MITSAQ ini, ada tiga guru yang memberi sambutan. Yang pertama adalah Ustadz Adian Husaini, selaku Pembina Perguruan at-Taqwa. Ia menyampaikan banyak hal, di antaranya tentang mata pelajaran at-Taqwa. Ia menyebutkan beberapa mapel pondok. Terutama adab, kitab, dan silat. Itulah tiga pelajaran inti dan wajib di pesantren ini. MITSAQ kali ini spesial baginya, karena di tahun ini, putra bungsunya termasuk dalam barisan santri baru. Ia juga menyampaikan beberapa nasihat untuk wali santri untuk menjadi wali santri yang baik.

Kedua, sambutan dari Ustadz Ardiansyah, selaku mudir Pesantren at-Taqwa Depok. Ia menyampaikan sedikit sejarah singkat pondok. Yaitu ketika masa awal pondok yang hanya memiliki sembilan orang santri. Sehingga ia menyebut mereka “Santri Songo” karena seperti wali songo yang berjumlah sembilan orang. Tapi tak terasa sekarang sudah masuk angkatan kesembilan dan tahun kesembilan Pesantren at-Taqwa. Kini Pesantren at-Taqwa yang awalnya sembilan santri menjadi sembilan angkatan yang kurang lebih berjumlah 230 santri. Semua ini tentunya tak lepas dari kehendak dan nikmat dari Allah.

Setelah itu, Ustadz Ardi memperkenalkan para guru, asisten guru, serta jabatan yang diamanahkan kepada mereka secara singkat kepada santri dan wali santri. Ia juga menyampaikan beberapa keunggulan at-Taqwa di berbagai bidang, terutama pemikiran dan penulisan. Sistem dan modul pembelajaran at-Taqwa berbeda dengan kebanyakan pondok. Banyak hal-hal yang baru dan bermanfaat dari pembelajaran di sini. Tak lupa ia selalu mengingatkan untuk memperlurus niat dalam menuntut ilmu agar ilmu yang didapat berkah dan bermanfaat. Melalui enam pesan Imam Syafi’i dalam menuntut ilmu, ia sampaikan nasehat-nasehatnya kepada santri baru sekaligus wali santri.

Sambutan terakhir disampaikan oleh Ustadz Suidat, selaku Sekretaris Jenderal pondok. Sebetulnya Ustadz Suidat pertama kali menyambut santri. Pada sesi pengenalan Sistem dan Tata Adab, ia kembali menyambut santri baru dan wali santri. Pada sesi pengenalan Sistem dan Tata Adab ini ia mensosialisasikan peraturan dan berbagai hal yang berkait perjenjangan dan admistrasi kepada santri baru dan wali santri. Di sini, ia menyampaikan banyak hal. Di antaranya tentang struktur pimpinan dan jabatan, pembelajaran, tata kedatangan dan perpulangan santri, perizinan dan pengiriman barang, busana dan seragam, hingga pelanggaran. Hal ini bertujuan agar tidak adanya kesalahpahaman di antara kedua belah pihak, wali santri dan pihak pesantren.

Lalu yang terakhir adalah testimoni dari dua santri. Testimoni pertama disampaikan oleh Ali Sina, alumni ATCO Angkatan 3 yang baru saja diwisuda kemarin. Ia meyampaikan bahwa banyak manfaat yang ia dapat dari pembelajaran selama di at-Taqwa, dari Ujian Komperhensif di jenjang Shoul-Lin hingga Praktek Dakwah Lapangan di jenjang PRISTAC. Semua ia rasakan manfaatnya hingga kini. Bukan hanya ia saja yang merasakannya, tapi teman-temannya juga ikut merasakan manfaat yang besar dari pembelajaran di pondok. Ali juga menjelaskan bahwa di Pesantren at-Taqwa, santri hidup bersama keteladanan guru. Jika guru mengajarkan cinta ilmu, maka guru juga harus meneladankan sikap cinta ilmu.

Testimoni kedua oleh Khonsa Syahidah, santriwati PRISTAC 1. Ia juga menyampaikan bahwa banyak pelajaran dan manfaat yang ia dapat selama dua tahun belajar di at-Taqwa. Ia juga menyampaikan bahwa at-Taqwa itu berbeda dari kebanyakan pondok. Ia bahkan menyatakan para wali santri dan santri baru tidak akan merasa menyesal dengan pilihannya.

Di penghujung acara, pembawa acara berpesan kepada hadirin agar semua proses pendidikan ini diniatkan karena Allah, sehingga bisa lebih mudah untuk merelakan. Hal ini juga dilakukan karena sadar bahwa itu sebanding dan pantas untuk dilakukan untuk meraih pendidikan yang lebih baik di masa mendatang. Setelah acara ditutup, para santri dan keluarganya berpamitan. Di bawah langit yang kemerahan, mereka saling berpelukan sambil bertukar harapan, lalu saling mendoakan demi kebaikan masa depan. (Editor: Ahd.)

AT-TAQWA DEPOK
Jl. Usman Hasbi, RT.04 RW 04 Jatimulya, Cilodong - Depok
info@attaqwa.id
(+62)856 0980 9086