Road Map Indonesia 2045: Pesan Pendidikan dalam Tasyakkur 58 Tahun Dr. Adian Husaini

Pada Ahad, 17 Desember 2023, pendiri Pesantren At-Taqwa Depok, Dr. Adian Husaini memperingati hari kelahirannya yang ke-58 tahun. Pada kesempatan yang istimewa ini Dr. Adian tidak ingin melewatinya dengan begitu saja. Maka dilaksanakanlah launching dan bedah buku terbarunya dengan judul Indonesia Maju 2045: Konsep dan Peta Jalannya, sebagai bentuk syukur.
Sejatinya, di hari bertambahnya usia itu bersamaan dengan waktu berkurangnya untuk beribadah kepada Allah. Tetapi hari itu harus disyukuri juga karena diberi kesempatan lebih untuk terus beribadah kepada-Nya. Maka tiadalah ada sesuatu yang layak di lakukan selain meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah Subhanahu Wa Taala.
Acara Tasyakkur dilaksanakan di Mushalla Taman Adabi selepas isya. Acara tersebut dilaksanakan juga dalam bentuk online, via zoom. Dr. Adian Husaini memaparkan beberapa bagian yang ada di dalam buku tersebut. Buku tersebut berisi kumpulan artikelnya, disertai gagasan dan nasehatnya dan dengan kisah para pejuang bangsa.
Salah satu yang menjadi pembahasan Dr. Adian dalam acara tersebut adalah perihal konsep pendidikan yang diterapkan pada bangsa ini. Konsep yang diterapkan saat ini bertolak belakang dengan konsep yang telah dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
Sebagaimana yang tertulis dalam UUD 1945 pasal 31, “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.” Maka tujuan pendidikan adalah menciptakan generasi yang beriman, bertaqwa, dan berbudi luhur.
Namun hari ini sistem pendidikan memfokuskan pada hal-hal yang bersifat matrealistik dan sekuler. Tolak ukur keberhasilan pendidikan pun dilihat sebatas dari tingginya nilai akademis. Pendidikan pun tidak memperdulikan bagaimana adab dan akhlak murid.
Hal ini pun melahirkan orang-orang berilmu tanpa adab. Alhasil lahirlah orang-orang yang berkuasa dengan ilmu dan hartanya, namun semua itu diperoleh dengan cara yang kotor dan menciptakan kerusakan. Manusia seakan seperti robot, yang tak memiliki hati nurani, hanya mengikuti sistem yang telah di atur oleh para elite penguasa yang tidak mengenal adab. (Editor: Shofi)