Presentasi Makalah Tugas Akhir Santri Pristac Angkatan 5, Mudir At-Taqwa Depok: Jadilah Penjaga Islam!

Oleh: Ust. Ahda Abid
Artikel Ilmiah Liputan Kegiatan
gambar_artikel

 Sejumlah 23 Santri PRISTAC 2 angkatan 5 sukses presentasikan makalah tugas akhir di hadapan para guru Pesantren at-Taqwa Depok pada hari Selasa-Rabu, 14-15 Maret 2023. Para santri tersebut mengerjakan makalah-makalah mereka sejak bulan Juli 2022.

Selama enam bulan lebih, mereka dibimbing para guru Pesantren at-Taqwa Depok layaknya bimbingan tugas akhir mahasiswa di perguruan tinggi. Mereka telah meneliti, membaca, dan menuliskan hasil temuan mereka.

Makalah-makalah para santri memiliki tema yang beragam; dari tema pemikiran, kritik konsep, pendidikan, sejarah, sampai dirosatul firoq dalam Islam. Tema-tema tersebut bukanlah sekedar ditulis sekedar untuk memenuhi kewajiban tugas akhir pada penghujung tahun mereka di PRISTAC (setingkat SMA).

Santri-santri yang rata-rata berusia 15-17 tahun ini telah berupaya menerapkan kajian Islamic Worldview dalam kajian mereka. Kajian yang mereka tulis merupakan upaya untuk memberikan sumbangsih pemikiran terhadap permasalahan dan tantangan yang dihadapi umat Islam dan masyarakat secara umum.

Sejak di Pesantren, mereka tidak hanya melatih diri untuk meningkatkan kemampuan untuk memasuki dunia kerja dan masa depan pribadi. Secara luas dan mendalam, di pesantren mereka berupaya memahami dan mengamalkan adab untuk menjadi insan adabi; manusia baik (good man) yang memiliki kepedulian terhadap persoalan yang menimpa umat Islam dan tantangan yang dihadapinya.

Guru-guru pembimbing makalah santri ini adalah: Dr. Muhammad Ardiansyah, Dr. Suidat, Ahda Abid al-Ghiffari, S.Pd., Bana Fatahillah, Lc., Dina Farhana, M.Hum., Dr. Rahmatul Husni, Azizah Fakhria Zahra, M.A., dan beberapa guru lainnya.

Mudir Pesantren at-Taqwa Depok, Dr. Muhammad Ardiansyah, dalam kata penutup presentasi santri, mengungkapkan rasa syukurnya. Ia menegaskan bahwa penulisan makalah dan acara presentasi santri PRISTAC selama dua hari ini berjalan baik. Ukuran baik itu, menurutnya adalah; baik kepenulisannya, artinya dapat diselesaikan secara keseluruhan, meskipun tetap perlu ada perbaikan; baik presentasinya; serta baik pengujinya, karena pada tahun ini para santri diberi pertanyaan yang serius untuk menguji makalah dan pemahamannya.

Menurut doktor pengkaji pemikiran Imam al-Ghazali ini, para santri perlu memperluas bacaan untuk memperkaya dan memperkuat pemahaman terhadap tema yang diseriusi. Kritik dan saran yang diberikan oleh para guru dan yang didapat nanti adalah kritik yang membangun. Menurutnya, lebih baik dikritik daripada diabaikan. Artinya, karya-karya para santri tersebut sangat lumrah dan akan lebih baik mendapat saran dan kritik. Itu berarti karya mereka dibaca oleh orang. Ia juga mengingatkan agar para santri yang mendapat saran dan kritik perlu segera memperbaiki makalahnya.

Dalam sesi pertanyaan, salah seorang santri menulis tentang kajian Al-Qur'an. Dalam kajian tersebut ia memfokuskan menjawab beberapa tuduhan para Orientalis yang "menyerang" Al-Qur'an. Kajian santri tersebut terhadap Al-Qur'an ditulis dan disajikan dengan baik. Dalam sesi ini, Dr. Muhammad Ardiansyah memberikan apresiasi dan nasehatnya, untuk terus mengkaji tema-tema seperti ini, supaya ada di antara umat Islam yang betul-betul memahami Al-Qur'an dan dapat menjawab diskursus keilmuannya, seperti pandangan-pandangan kaum orientalis terhadap Al-Qur'an yang seringkali tidak benar.

Ia memberi nasihat, supaya para santri tidak hanya menjadi sekedar hafizh Al-Qur'an, tapi juga hafizh Islam. Melalui menjadi otoritas atau orang yang ada dalam bidangnya masing-masing, terutama Al-Qur'an, kita dapat menjadi "penjaga dan pembela Islam".

"Menjadi Hafizh itu baik. Sangat baik. Siapa yang tidak ingin menjadi penghafal Al-Qur'an. Tapi jangan sampai berhenti di situ saja. Kita perlu lebih dari menjadi penghafal Al-Qur'an, yakni Penjaga Islam (Hafizh Islam). Kita perlu orang yang juga memahami Al-Qur'an dan ilmu-ilmunya, sehingga kita dapat menjadi ulama (rujukan umat) serta menjawab persoalan yang dituduhkan kepada Al-Qur'an."

Berikut ini 23 judul makalah santri beserta para penulisnya:


1. Alwan Muhammad Zaidan - "PEMIKIRAN DAN PENGAMALAN TASAWUF M. NATSIR"
2. Muhammad Wisnu Fadhillah - "ANALISIS ATEISME JEAN-PAUL SARTRE BERDASARKAN ISLAMIC WORLDVIEW"
3. Denniz Syaikhani Muttaqien - "JAWABAN TERHADAP TUDUHAN MUHAMMAD SA'ID ASYMAWI MENGENAI ASBABUN NUZUL"
4. Muhammad Ayaz Malik Asytar - "KRISTENISASI DI INDONESIA DALAM PANDANGAN MOHAMMAD NATSIR"
5. Muhammad Fathan Qoriiba - "PERAN PESANTREN DI TENGAH TANTANGAN PEMIKIRAN: SEJARAH DAN VISI KEBUDAYAAN"
6. Khalid Aqil M. - "PENDIDIKAN ADAB BANGSA: ANTARA CITA DAN REALITA, MENINJAU PEMUDA NEW GENERATION"
7. Khalidah Abdullah - "PROBLEMATIKA KEKERASAN SEKSUAL DALAM PANDANGAN FEMINIS: KRITIK KONSEP SEXUAL CONSENT DAN RELASI KUASA"
8. Zaydan Ilmi Taqiyuddin - "PERAN MUHAMMAD AL FATIH DALAM PENDIDIKAN UNTUK KEJAYAAN ISLAM"
9. Bimo Gumilang Wicaksana - "PEMBEKALAN UNTUK GENERASI MILENIAL MEMAHAMI PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL"
10. Muhammad Umar Faqihbillah - "KIPRAH ABDUL KAHAR MUZAKKIR DAN KRITIKNYA TERHADAP SEKULARISME"
11. Farros Halim - "SNOUCK HURGRONJE DAN SEKULARISASI PENDIDIKAN: AKSI DAN RESPONS"
12. Azra Rabbania Zulkarnain - "KONTROVERSI CHILDFREE DALAM TINJAUAN ISLAM"
13. Chamilla Yusuf - "PERAN MASJID DI INDONESIA DALAM MEMBENDUNG SEKULARISASI"
14. Muhammad Miftah Hasan Asy'ari - "KAJIAN TAZKIYATUN NAFS: SOLUSI DIRI DALAM MENGOBATI PENYAKIT HATI"
15. Ahmad Zaydan Januarto - "PENDIDIKAN ADAB GURU DAN MURID DALAM KITAB TADZKIRATU AS-SAMI"
16. Abdurrahman Gymnastiar - "PEMIKIRAN DAN AJARAN SYI'AH DALAM TIMBANGAN ADAB"
17. Muhammad Fakhir Mumtaz Agusrin - "KONSEP MANUSIA DALAM PEMIKIRAN YUVAL NOAH HARARI: SEBUAH KRITIK"
18. Yusuf Sholih - "PERJUANGAN SYAIKH YUSUF AL-MAQASSARI DALAM MENGHADAPI KOLONIALISME DI NUSANTARA"
19. Hilal Azka Fadhillah - "JAWABAN SYEKH RAMADHAN AL-BUTHI SEPUTAR TUDUHAN SAYYIDAH 'AISYAH RA."
20. Muhammad Jennerhaq Farabi Rachman - "KRITIK PEMIKIRAN IGNAZ GOLDZIHER TENTANG QIRAAT ALQURAN"
21. Rafa Elzahira Ashary - "KONSEP UNIVERSALISME ISLAM DALAM MENJAWAB TANTANGAN MODERNISME BARAT"
22. Alfidhiya Zitazkiya Fika - "SAINS DAN PERADABAN ISLAM: KONSEP SAINS DALAM TRADISI KEILMUAN UMAT ISLAM"
23. Muhammad Hilmi Aminuddin - "KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM MENGHADAPI TANTANGAN SEKULARISASI"

Setelah melaksanakan presentasi di hadapan guru Pesantren at-Taqwa Depok ini, para santri juga akan melaksanakan presentasi-presentasi selanjutnya, yakni di hadapan para santri, orang tua santri, dan para santri dan guru di lembaga pendidikan lain.

Mohon doanya, semoga para santri diberikan kefahaman ilmu yang bermanfaat dan kelancaran dalam menjalankan penyajian makalahnya. (Ahd.) 

AT-TAQWA DEPOK
Jl. Usman Hasbi, RT.04 RW 04 Jatimulya, Cilodong - Depok
info@attaqwa.id
(+62)856 0980 9086