Para Santri Pesantren at-Taqwa Depok Tempuh Ujian, Direktur Shoul Lin al-Islami: Semoga Menjadi Bekal Santri Menghadapi Ujian Kehidupan

Oleh: Abdullah Akrom Mubarak (Santri PRISTAC – Tingkat SMA – Pesantren at-Taqwa Depok, 16 tahun)
Artikel Ilmiah Liputan Kegiatan
gambar_artikel



"العلم بلا عمل جنون والعمل بغير علم لم يكن"
“Ilmu tanpa Amal Itu gila, dan amal tanpa ilmu itu sia-sia”
 
Keilmuan seseorang akan dinilai dari pengamalannya. Apakah ilmu itu bermanfaat atau sia-sia tanpa makna. Sebagaimana perkataan Imam Al-Ghazali yang tertera di atas. Orang yang berilmu tanpa adanya pengamalan layak dikatakan gila. Ilmunya tidak menjadi manfaat bagi dirinya dan orang lain. Tapi tak jarang pula adanya manusia yang beramal tanpa adanya landasan keilmuan yang membimbingnya dalam beramal. Amal yang seperti itu tidak bernilai dan tidak berkualitas.

Oleh karenanya pada tanggal 16-17 Juni 2023, Pesantren at-Taqwa Depok mengadakan Ujian Praktek dan Lisan. Ujian ini ditujukan bagi para santri yang berada di akhir jenjangnya, yakni santri Shoul Lin 2 (tingkat SMP) dan santri PRISTAC 2 (tingkat SMA). Ujian ini bertujuan untuk menguji kefahaman santri terhadap ilmu-ilmu kompetensi yang menjadi standard kelulusan di masing-masing jenjang.

Mata Ujian yang diujikan di antaranya adalah al-Qur’an (beserta tajwid dan tahfizh), Bahasa Arab (membaca kitab, i’rob, dan mufrodat), Ibadah (Fiqih) dan Do’a Harian, Arab Melayu (menjelaskan kitab berbahasa Arab-Jawi), Bahasa Inggris, Bela Diri, dan Islamic Worldview (cara berfikir yang benar dalam Islam). Ujian Praktik ini menjadi momen menguji pemahaman dan pengamalan yang benar dari para santri. Mereka diuji membaca, beribadah, berbahasa, dan berfikir dengan benar.

Ujian dilaksanakan mulai dari pukul 07.00-10.15 dan 16.00-17.00. Jum’at pagi, 16 Juni itu diawali dengan cuaca yang mendung. Tapi hawa dingin tak membuat semangat para santri terbendung. Justru semangat para santri seperti derasnya rahmat Allah yang menghujani bumi. Pada hari itu para santri sudah mempersiapkan ujian. Selepas sholat tahajud berjamaah pada Jum’at dini hari itu pun masih terlihat santri-santri yang menyendiri sambil menghafalkan dan merapal doa-doa materi ujian. Rasa kantuk yang mereka rasakan, terkalahkan dengan rasa tanggung jawab yang mereka perjuangkan. Ya ... meskipun ada juga yang terlelap dalam mimpinya, atau lebih tepatnya sekedar merilekskan badan dan fikiran.

Hari itu para santri dipanggil satu persatu untuk bertemu dengan penguji untuk diuji. Santri Shoul Lin 2 yang melakukan ujian praktik ibadah. Mereka diuji untuk melaksanakan sholat-sholat sunnah: sholat gerhana, sholat sholat jenazah; wudhu, tayammum, sujud syahwi dan sujud tilawah, dan doa-doa dalam harian. Pengujinya adalah Ustadz Bana, Ustadz Rizwan, Ustadzah Zahra, dan Ustadzah Reisya. Kemudian ada juga praktik membaca kitab-kitab berlafal Arab Melayu bersama Ustadz Suidat, Ustadz Erikson, Ustadz Dzikri, dan Ustadz Zein. Tidak hanya kekuatan fikiran saja yang diuji. Di sore harinya para santri diuji dengan kekuatan badan, yaitu dengan ujian praktik bela diri Syufu Taesyukhan yang diuji oleh Ustadz Faiz, Ustadz Iksan, Ustadzah Yasmin, dan Ustadzah Alima. 

Ujian bagi santri PRISTAC 2 diawali dengan ujian praktik Al-Quran. Tahfizh dan tahsin mereka diuji oleh Ustadz Zuhdi, Ustadz Haris, dan Ustadz Bana. Bersamaan dengan ujian al-Qur’an, kelompok lain juga melaksanakan ujian Islamic Worldview untuk menguji ketepatan pandangan keislaman mereka terhadap realitas. Berbagai pertanyaan kritis pun dilontarkan oleh para penguji, yakni Ustadz Ahda, Ustadz Azzam, dan Ustadz Imad, yang bertujuan untuk mengasah daya kritis dan ketepatan cara berfikir mereka. Para santri dididik agar mampu merangkai setiap kata menjadi kalimat, dan kemudian menjadi argumen yang kuat, sekuat fikiran dan keyakinan mereka. Ujian Bahasa Inggris berlangsung dengan seru. Para santri diminta untuk speech dalam Bahasa Inggris oleh Ustadz Iman, Ustadz Reza, dan Ustadzah Rima.

Ujian di hari pertama pun telah usai. Kini para santri akan disambut dengan ujian pada hari selanjutnya. Berbeda hari, berbeda pula bidang keilmuan yang diujikan. Pada hari Sabtu tanggal 17 juni 2023, santri Shoul Lin 2 diuji akan keilmuannya pada bidang Al-Quran, sebagaimana santri PRISTAC 2 pada hari sebelumnya. Mereka diuji pada kekuatan hafalan dan kefasihan bacaan oleh Ustadz Ganjar, Ustadzah Dewi, Ustadzah Eni, dan Ustadz Zuhdi. Bagi santri PRISTAC 2 di hari kedua ini mereka melalui ujian ibadah Bersama Ustadz Suidat, Ustadz Rizwan, dan Ustadzah Zahra. Sebagaimana santri Shoul Lin 2 kemarin, ujian ibadah dan fiqih menguji gerakan ibadah dan hafalan doanya. Hanya saja dalam ujian ibadah PRISTAC 2 ini yang membedakan adalah materi yang lebih banyak dari diujikan kepada santri Shoul Lin 2.

Terakhir para santri diuji dengan mata pelajaran favorit mereka. Yakni, Bahasa Arab. Oleh pengujinya, Dr. Muhammad Ardiansyah, Ustadz Wildan, Ustadz Erikson, dan Ustadz Bana, para santri diminta untuk meng-i’rob dan membaca kitab. Dengan perjuangan ekstra, para santri menjalani ujian praktik terakhir ini. Selesai ujian, mereka tidak boleh berleha-leha. Pada Senin, 19 Juni 2023, Ujian Akhir Semester telah menanti. Mereka pun belajar lebih keras daripada hari biasanya.

Menurut Direktur Shoul Lin al-Islami, al-Ustadz Bana Fatahillah, Lc. Ujian Praktek ini adalah tolok ukur untuk menilai sejauh mana para santri memahami dan mengamalkan pelajarannya. Ia berharap ujian ini menjadi bekal dalam mengamalkannya dalam kehidupan yang sesungguhnya, bukan hanya dalam ujian praktek di pesantren. 

“Ujian Praktek menjadi salah satu tolok ukur sejauh mana santri mengamalkan pelajarannya. Mereka diuji praktek ibadahnya, doa-doa hariannya, bahasa Arabnya, hingga argumentasinya akan wacana kontemporer yang berkembang. Semoga bisa jadi bekal mereka,” demikian ungkap guru pelajaran Bahasa Arab lulusan Uiversitas al-Azhar Mesir ini. (Ahd.)

AT-TAQWA DEPOK
Jl. Usman Hasbi, RT.04 RW 04 Jatimulya, Cilodong - Depok
info@attaqwa.id
(+62)856 0980 9086