Nabi Muhammad, Teladan Sempurna Selama-lamanya

Oleh: Azkya A. Zain (Santri PRISTAC, 15 Tahun)
Artikel Ilmiah Liputan Kegiatan
...

Mengidolakan seseorang bukanlah sesuatu yang salah. Sebab, mencintai, adalah fitrah. Meskipun diperbolehkan, bukan berarti kita dapat mengidolakan sembarang orang. Islam telah memberikan satu sosok paling sempurna, yang dapat diteladani dalam seluruh aspek kehidupan. Manusia itu adalah Nabi Muhammad. Walaupun sudah lebih dari 1000 tahun, nama dan kisah beliau masih dikenal hingga detik ini.

Mungkin kita kenali tokoh-tokoh besar dunia, seperti Albert Einstein, George Washington, Thomas Jefferson, atau Karl Marx. Mereka adalah orang-orang hebat yang banyak dijadikan teladan. Namun, jika dibandingkan dengan Nabi Muhammad, posisi beliau jauh melampaui mereka. Keteladanan beliau terlampau sempurna, meliputi seluruh aspek, dunia maupun akhirat. 

Sebanyak apa pun orang meneladani tokoh-tokoh itu, tidak akan pernah ada yang mengikuti jejak mereka sampai kepada seluruh detail aspek kehidupannya. Secinta-cintanya, orang komunis tidak mungkin mencontoh seluruh kehidupan Marx yang memang seorang pemabuk dan jarang mandi. Begitu pun dengan Thomas Jefferson. Sekalipun masyarakat Amerika Serikat menjulukinya sebagai “the prophet of this country”, mereka tidak akan bertanya “bagaimana cara Jefferson menggosok gigi dan membina keluarganya?”(lihat Dr. Adian Husaini, 10 Kuliah Agama Islam). 

Sedangkan, Nabi Muhammad Saw, beliau adalah teladan terbaik, sempurna dan abadi. Setiap perilaku beliau menjadi teladan bagi umat manusia. Mulai dari bagaimana beliau bangun tidur, menggosok gigi, makan dan minum, membina rumah tangga, menjadi kepala negara sampai segala urusan yang berkaitan dengan akhirat. Tidak ada yang terlewatkan dari Nabi Muhammaduntuk dijadikan contoh. 

Masih banyak lagi bukti-bukti yang menunjukkan bahwa Nabi Muhammad Saw adalah makhluk terbaik yang layak dijadikan teladan, tidak hanya bagi umat Islam, tapi juga seluruh manusia di bumi. Bahkan, yang memberitakan hal ini tidak lain adalah Allah sendiri. Dan Allah tidak menyebut Nabi Muhammad Saw sebagai “Rahmatan lil Muslimin”, tetapi “Rahmatan lil ‘Alamin” (QS. Al-Anbiya: 107).

Lagi pula, jika tokoh-tokoh besar dalam Islam seperti para Sahabat Nabi dan para ulama sekaligus ilmuwan atau filosof sekaliber Imam al-Ghazali, Ibnu Sina, dan Al-Khawarizmi yang akhlaknya begitu agung dan pengaruhnya luar biasa bagi keagungan peradaban Islam dan Barat saja sulit dibandingkan, apalagi dengan para ilmuwan dan filosof Barat yang mungkin begitu cerdas dan besar jasanya, namun minus akhlaknya. 

Perlu kita sadari lagi, dalam sebuah Hadits dikatakan, bahwa kita akan dikumpulkan bersama orang yang kita cintai saat di akhirat kelak (HR. Bukhari). Dengan ini, sebagai muslim, kita harus menjadikan Nabi Muhammad Saw sebagai sebaik-baiknya idola, agar kelak kita bisa menjadi bagian dari umatnya yang mendapatkan syafa’at beliau.

Nabi Muhammad Saw sudah dijadikan idola sejak sebelum beliau lahir. Nama beliau sering kali dibacarakan oleh para Nabi terdahulu. Bahkan, nama beliau dikenal oleh manusia pertama di bumi, yakni Nabi Adam As. Allah pun mengabarkan kepada nabi-nabi sebelumnya, bahwa akan ada umat terbaik di akhir zaman, dan nabi dari umat tersebut adalah nabi terbaik. Itulah yang membuat para nabi berdoa untuk menjadi bagian dari umat terbaik itu. 

Bahkan, Nabi Musa As sampai meminta berkali-kali kepada Allah, agar dijadikan sebagai nabi tersebut. Setelah ditolak, ia meminta lagi untuk menjadi bagian dari umat terbaik itu. Kemudian Allah menolak lagi, dan akhirnya ia meminta untuk sekadar dipertemukan dengan nabi terbaik, yakni Nabi Muhammad Saw. Itulah sebabnya, ketika peristiwa Isra’ Mi’raj, Nabi Muhammad Saw paling banyak berinteraksi dengan Nabi Musa As dalam perkara jumlah shalat.

Hanya Islamlah yang memiliki sosok sempurna seperti Nabi Muhammad Saw. Maka, sangat mengherankan jika masih ada sebagian orang Islam yang tidak menjadikan Nabi Muhammad Saw sebagai idola dan panutannya, atau bahkan membenci beliau. Mereka tidak menyadari, betapa besarnya nikmat Islam ini, karena kita tidak akan menemukan sosok seperti beliau selain dalam Islam.

AT-TAQWA DEPOK
Jl. Usman Hasbi, RT.04 RW 04 Jatimulya, Cilodong - Depok
info@attaqwa.id
(+62)856 0980 9086