Laksanakan Ujian Praktik, At-Taqwa Jadikan Ilmu Fardhu ‘Ain Syarat Kelulusan
Tiba pada penghujung tahun ajaran, para santri mulai memasuki pekan ujian. Selain ujian tulis yang sudah menjadi agenda setiap akhir semester (UAS), diadakan pula ujian praktik yang dikhususkan untuk santri tingkat akhir di setiap jenjangnya: Shoul-Lin, PRISTAC, dan ATCO. Ujian ini termasuk hal yang menjadi penentu kelulusan santri menuju jenjang selanjutnya.
Menjelang kelulusan 2024, ujian praktik diselenggarakan pada hari Senin, 3 Juni sampai dengan Kamis, 6 Juni 2024. Ujian dimulai dari pagi hingga sore hari. Para santri tingkat akhir itu akan diuji dengan beberapa materi pembelajaran mereka selama dua tahun di masing-masing jenjangnya.
Materi yang akan diujikan untuk Shoul-Lin adalah bahasa Arab, Al-Quran, naskah Melayu, dan ibadah. Untuk PRISTAC dan ATCO terdapat bahasa Arab, ibadah, Al-Quran, bahasa Inggris dan pemikiran Islam yang mencakup sejarah (Indonesia dan Nabawiyyah) dan Islamic Worldview serta tantangan pemikiran kontemporer.
Materi-materi tersebut merupakan pembelajaran dasar, inti, dan fardhu ‘ain sehingga wajib dikuasai oleh setiap santri pada tiap jenjangnya. Ini menunjukan bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan yang ditempuh para santri, bertambah dan meningkat pula kualitas ilmu yang mereka terima, khususnya ilmu-ilmu fardhu ‘ain.
Ujian yang dijalani pun memberikan kesan tersendiri bagi masing-masing santri. Salah satu santriwati PRISTAC 2 yang menjalani ujian ini mengatakan bahwa ujian praktek sangatlah menguras pikiran, sebab materi yang ditanyakan bukan hanya yang dipelajari dalam satu semester namun dua tahun.
“Ujian ini menjadi landasan saya untuk mengulang kembali semua materi dan menguji sampai mana kemampuan yang saya miliki, sehingga saya bisa mengetahui apa yang perlu dikembangkan untuk menjadi lebih baik. Terkadang saya lebih menyukai suasana ujian, karena banyak mengulang pelajaran yang sudah diterima, sehingga tidak terlupakan dengan sia-sia”, ujar seorang santri yang tengah menjalani ujian praktek.
Ada pula kesan positif lainnya dari salah satu santriwati. Ujian membuatnya terdorong untuk lebih banyak mengulang pelajaran. Ia juga berterima kasih kepada para asatidz yang membuatnya lebih banyak berfikir. Ia menorehkan kesan dan pesannya:
“Semoga para santri semangat dan menikmati ujiannya. Semoga jadi landasan untuk muraja’ah. Terimakasih banyak untuk para asatidz atas pertanyaan-pertanyaan di masa ujiannya yang membuat saya menjadi lebih banyak berfikir.”