Kunjungan Dewan Da’wah Yogyakarta Ke Pesantren At-Taqwa Depok

Oleh: TimRed
Artikel Ilmiah Liputan Kegiatan
gambar_artikel

 
Hari Sabtu 28 Januari 2023, Pesantren At-Taqwa kedatangan tamu dari Dewan Da’wah Yogyakarta. Dalam cuaca yang masih hujan, sekitar pukul 10 pagi rombongan Dewan Da’wah tiba di At-Taqwa. Dikarenakan Ust. Adian Husaini selaku Ketua Majlis Pimpinan Ponpes At-Taqwa berada di luar kota, maka kedatangan para tamu disambut oleh Ust. Suidat selaku Sekjen Pesantren. Rombongan berjumlah tujuh orang yang semuanya merupakan pengurus Dewan Da’wah D.I. Yogyakarta yaitu: Ustadz H. Iding Islahudin dan Drs. H. Okkie F. Muttaqie (Pengurus Wilayah Dewan Da'wah D.I.Y), Ahmad Mustafid, M.Hum (Ketua Dewan Da’wah Kota Yogyakarta), Drs. H. Miftachul Alfin (Sekretaris), Drs. H. Edi Sukarsa (Bendahara), H. Yossy Ananta, A.Md,  dan H. Ary Dwi Setyohartono, SE (Pengurus Daerah Dewan Da'wah D.I.Y).  
 
Tujuan kedatangan mereka, pertama tentu ingin silaturahim, kedua ingin berbagi pengalaman tentang pengelolaan Pendidikan. Selain Ust. Suidat hadir juga Mudir Pesantren yaitu Ust. Ardiansyah yang ikut bincang-bincang membersamai tamu. Perbincangan dilakukan di kantor Yayasan Pendidikan Islam At-Taqwa. 
 
Hal pokok yang ditanyakan oleh Dewan Da’wah Yogyakarta adalah bagaimana konsep pendidikan yang diselenggarakan At-Taqwa. Ust. Suidat menjelaskan bahwa Sistem Pesantren At-Taqwa mengambil jalur pendidikan nonformal, yaitu kurikulum dirumuskan secara mandiri, dan konsep intinya adalah fokus pada penanaman adab, penulisan, dan pemikiran Islam. Jenjangnya dibagi menjadi tiga level yaitu tingkat SMP yang dikenal dengan Shoul Lin Al-Islami, SMA dikenal dengan sebutan PRISTAC (Pesantren for the Study of Islamic Thought and Civilization), dan Pesantren Tinggi dengan sebutan ATCO (At-Taqwa College). 
 
Dengan sistem nonformal ini para santri hanya fokus pada kurikulum yang dirancang oleh pesantren. Sementara untuk memperoleh ijazah formal, pesantren melakukan kerjasama dengan lembaga yang memberikan layanan pendidikan formal. Para santri didaftarkan secara kolektif di sekolah negeri baik SMP maupun SMA tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah kota Depok. 
 
Dengan uraian seperti itu membuat pengurus Dewan Da’wah Yogyakarta ingin mempelajari dan mendalami kebijakan serupa di Yogyakarta. Menurut mereka hal ini menarik. Sebab dengan demikian para santri di sana akan mendapat dua manfaat yaitu hafalan Qur’an (sebagai kekhasan lembaga) dan ijazah formal yang diperlukan saat para santri akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. 
 
Salah satu pengurus Dewan Da’wah tersebut yang juga seorang guru menyampaikan bahwa selama ini ia fokus pada penggalian potensi santri yang memiliki bakat dibidang sains, kemudian akan diikutsertakan dalam olimpiade. Baginya hal tersebut mendapat dua keunggulan yaitu hafal qur’an dan menjadi peserta olimpiade. Beberapa kali memperoleh prestasi juara mengalahkan sekolah-sekolah formal  lainnya. 
 
Pertemuan berakhir pada pukul 11.30. Sebelum melanjutkan perjalanan ke Kantor Dewan Da’wah Pusat, dilakukan sesi foto bersama. Insya Allah pada waktu-waktu yang akan datang bisa dilakukan silaturahim kembali. 

AT-TAQWA DEPOK
Jl. Usman Hasbi, RT.04 RW 04 Jatimulya, Cilodong - Depok
info@attaqwa.id
(+62)856 0980 9086