Konsep Kekuasaan Tuhan dalam Matan Sanusiyah

Oleh: Rifqi Abdul Karim, Muhammad Azzam Mubarokh, Farras Zahy Putra Satriawan (Santri PRISTAC – Setingkat SMA – Pesantren At-Taqwa, Depok, 15 tahun)
Artikel Ilmiah Liputan Kegiatan
gambar_artikel

Bagi Muslim, Ilmu Aqidah adalah termasuk ilmu yang fardhu ‘ain. Dalam rangkaian Rihlah Ilmiah di Pandaan, kami mendapat kesempatan untuk mempelajari ilmu ini bersama guru yang otoritatif. Kami mendapat pelajaran aqidah yang didasarkan pada kitab yang berjudul Matan Sanusiyyah karya Syekh Muhammad bin Yusuf As-Sanusi. Pelajaran ini, diampu oleh guru kami, pembina Madrasah As-Sunnah dan sekaligus dosen dari Darullughah wad-Da’wah, Dr. Kholili Hasib.

Dari Matan Sanusiyyah, para santri telah mempelajari dua aspek penting dalam Ilmu Aqidah yang wajib dipahami secara lebih mendetail, yaitu perihal konsep ketuhanan dan konsep kenabian. Kekeliruan pemahaman tentang konsep ini sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi aqidah seorang Muslim. Di luar sana, orang-orang yang tidak suka dengan Islam berusaha mengacaukan pemahaman Muslim akan dua aspek penting ini.

Salah satu pembahasan menarik dari dua konsep tersebut adalah perihal konsep kekuasaan Tuhan. Dr. Kholili menjelaskan bahwa Allah bebas untuk berkendak sesuai kehendak-Nya. Bukan atas paksaan atau perintah dari sesuatu yang lain. Sebab, jika Allah mengalami keterpaksaan, maka Allah bukanlah tuhan. Tuhan tidak mungkin dipaksa oleh sesuatu.

Hal ini berbeda dengan konsep kekuasaan tuhan dalam perspektif Mu’tazilah. Berdasarkan pandangan mereka yang mengatakan semua takdir Allah adalah baik, terlihat bahwa Allah seakan tidak bebas berkehendak. Sebab, Allah dituntut untuk menetapkan semua takdir dengan sesuatu yang baik.

Lantas, bagaimana bila ada seseorang yang sakit? Bukankan itu tidak baik? Bila semua takdir Allah itu baik, bukankah semua orang seharusnya sehat? Untuk itu, penting bagi kita untuk kembali pada teori Ahlussunnah bahwa Allah punya kebebasan untuk berkehendak. Allah bebas untuk memberikan takdir baik atau buruk kepada hamba-Nya sesuai kehendak-Nya. Sebab, dari takdir baik atau buruk yang diberikan Allah pasti menyimpan hikmah dibaliknya. Materi ini tentu sangat penting dipahami, khususnya bagi para santri supaya semakin mengukuhkan pondasi aqidah dalam diri. (Editor: Reisya)

AT-TAQWA DEPOK
Jl. Usman Hasbi, RT.04 RW 04 Jatimulya, Cilodong - Depok
info@attaqwa.id
(+62)856 0980 9086