Kegiatan-kegiatan yang Tak Disangka

Oleh: Zaidan Zukhrufillah Al-Fath, Abyan Amir Mukminin, Augustian Arif Handoko (Santri-santri PRISTAC - Tingkat SMA - Pesantren At-Taqwa Depok, 14 tahun)
Artikel Ilmiah Liputan Kegiatan
gambar_artikel

Pada tanggal 12 November 2023, hari Ahad, santri PRISTAC 1 angkatan 7 melakukan kunjungan ke Probolinggo Jawa Timur. Kami berkunjung ke rumah Ustadz Wafi. Ia adalah seorang ahli kajian lintas agama. Tujuan kunjungan tersebut adalah memang untuk belajar kepada Ustadz Wafi.

Para santri berangkat pada jam 7.30 dengan menaiki dua jetbus. Perjalalan ini didampingi oleh Ustadz Ghazali, Ustadz Aunur Rofiq, dan Ustadz Teguh. Selain dengan tiga ustadz tersebut kita juga didampingi oleh pendamping dari At-Taqwa, yaitu Ustadz Zein dan Ustadzah Reisya. Untuk santri ikhwan bersama Ustadz Zein dan untuk santri Akhwat dengan Ustadzah Reisya.

Dalam kujungan tersebut santri belajar di masjid yang sudah disiapkan oleh Ustadz Wafi. Santri banyak mempelajari dasar-dasar kristologi dan ilmu dalam menjawab pertanyaan yang banyak diajukan, khususnya oleh para orientalis yang betujuan menjatuhkan Islam.

Setelah melakukan daurah di masjid, para santri menikmati makan siang pada pukul 12.10. Para santri melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah yang diimami oleh Ustadz Wafi. Setelah selesainya rangakian acara, santri berpamitan dengan ustadz Wafi dan di tutup dengan acara foto bersama. Kemudian santri kembali ke Pandaan dan sampai pandaan pada pukul 14.15.

Perjalanan para santri pada hari Ahad ini sebenarnya sedikit tidak sesuai dengan rencana. Pasalnya, para santri yang sebelumnya berencana untuk berkunjung ke Pesantren Sidogiri setelah dauroh bersama ustadz Wafi, ternyata dibatalkan karena belum mendapat izin. Para santri menjadi kecewa, namun tidak ada lagi yang bisa dilakukan.

Setelah santri pergi ke Probolinggo, keesokan harinya yang bertepatan pada tanggal 13 November 2023, santri melakukan pembelajaran seperti biasanya pada pagi harinya hingga waktu Zhuhur. Akan tetapi saat sore harinya terjadi sebuah insiden kecil yang dialami oleh beberapa orang santri yang sedang berjalan-jalan di tengah sawah.

Ketika beberapa santri sedang asyik berjalan di tengah sawah, tiba-tiba seorang petani meneriaki mereka yang sedang berada di sawah. Sontak para santri pun terkejut dan menoleh ke arah petani tersebut. Petani itu pun berteriak menggunakan bahasa Jawa. Namun karena para santri tidak banyak yang mengerti bahasa Jawa, para santri tidak begitu mengerti apa yang diteriaki petani tersebut. Salah satu santri yang mengerti bahasa Jawa memberi tahu, bahwa teriakan tersebut intinya “Jangan ngerusak sawah saya! Saya mau panen!” Sebelumnya, Pak Petani itu juga sempat mengejar para santri sehingga para santri pun buru-buru meninggalkan sawah tersebut.

Memang terdapat beberapa titik pada sawah tersebut yang terlihat agak rusak, namun itu sudah rusak sebelum para santri datang ke sana, sehingga sebenarnya bukan santri yang merusak sawahnya. Setelah kejadian yang kurang mendebarkan tersebut, para santri kemudian berpaling ke arah sungai yang terletak tidak begitu jauh dari sawah tersebut. Barulah kemudian para santri pulang pada pukul 16:45 dan bersiap-siap untuk shalat Maghrib.

Kegiatan para santri yang terakhir agak berbeda pada pekan ini dari pekan-pekan sebelumnya. Para santri melakukan rihlah atau perjalanan menuju Coban Binangun. Di sana terdapat wisata air terjun. Para santri ke sana untuk bertafakkur alam sekaligus refreshing. Kabar mengenai kunjungan ini layaknya angin segar bagi para santri, karena belum direncanakan sebelumnya. Bisa dibilang, kegiatan ini diadakan untuk menutupi kekecawaan para santri karena tidak jadi berkunjung ke Sidogiri pada hari Ahad sebelumnya.

Para santri berangkat pada pukul 13.00 setelah shalat dan makan siang. Santri berangkat dengan menggunakan Angkutan umum, yang dimiliki oleh salah satu murid Ustadz Husnan (kakak ustadz Kholili). Perjalanan dari rumah ustadz Kholili menuju Coban Binangun sekitar 30 menit.

Tempat wisata Coban Binangun ini terletak di dataran tinggi, dan tempatnya pun tidak terlalu besar, sehingga tidak begitu banyak yang bisa dikunjungi di tempat wisata tersebut. Namun para santri tetap merasa senang dengan adanya kunjungan ini dibandingkan hanya melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasanya.

Tepat di depan gapura masuk ke tempat wisata tersebut, terdapat kolam renang kecil, yang memang diperuntukkan kepada anak-anak, serta tempat jajanan di sampingnya. Melewati kolam renang tersebut adalah jalur menuju ke air terjun, spot utama dari tempat wisata ini.

Sesampainya di titik air terjun, para santri langsung bergegas meletakkan barang-barang bawaan mereka karena sudah tidak sabar untuk merasakan dinginnya air di sana. Para santri bermain di sekitar air terjun sampai kurang lebih pukul 14.45, karena jadwal para santri kembali adalah pada pukul 13.30. Tidak lupa para santri pun juga mengambil foto-foto dan video untuk diabadikan selama bermain di sana.

Namun qadarullah, ketika para santri sedang mandi dan berganti baju secara bergantian setelah selesai berenang, hujan turun lumayan deras, sehingga jadwal pulang mereka yang sebelumnya pukul 15.30 sedikit terundur ke pukul 16.00, menunggu hujan sedikit reda.

Sesampainya kembali di asrama, para santri langsung tertidur, karena merasa kelelahan setelah berenang di air terjun, hingga waktu Maghrib tiba. (Editor: Zein)

AT-TAQWA DEPOK
Jl. Usman Hasbi, RT.04 RW 04 Jatimulya, Cilodong - Depok
info@attaqwa.id
(+62)856 0980 9086