Halaqah Akhir Sanah, Dari Muhasabah Hingga Apresiasi Santri Terbaik

Oleh: Afkarmalik Hasan dan Muhammad Izyan Rasyid (Santri PRISTAC —Setara SMA—16 tahun)
Artikel Ilmiah Liputan Kegiatan
gambar_artikel

Guru Ulumuddin Pesantren At-Taqwa Depok, Ustadz Ahmad Damsah Nasution, pada malam tahun baru (31/12/24), mengajak para santri untuk sama-sama bermuhasabah atas amal perbuatan yang sudah dilakukan selama setahun penuh.

“Kata Imam al-Ghazali, sebagaimana pedagang melakukan muhasabah akhir tahun dengan menghitung modal, keuntungan, dan lain-lain, maka seorang muslim juga harus melakukan muhasabah atas amal-amalnya setiap saat,” tegasnya dalam agenda “Halaqah Akhir Sanah”. 

Setiap Muslim perlu introspeksi diri, apakah selama tahun 2024, amal baiknya sudah lebih banyak ketimbang amal buruknya. Dalam muhasabah, kata guru yang kerap disapa Ustadz Zuhdi itu, Rasulullah dan para Sahabat adalah contoh terbaik. 

“Orang yang bermuhasabah adalah tanda orang yang berakal. Karena artinya ia benar-benar peduli dan menyiapkan bekalnya untuk kehidupan abadi di akhirat kelak,” ungkapnya. ustadz yang juga Magister Hukum Islam itu.  

Menurutnya, dalam bermuhasabah, ada tiga hal yang perlu diperhatikan. Pertama, muhasabah atas diri sendiri. Apakah selama setahun, diri sendiri sudah lebih baik atau malah lebih buruk. Atau malah amal buruk lebih mendominasi.

“Ini penting karena yang paling kenal dan peduli terhadap diri kita sendiri adalah kita, bukan orang lain,” pungkasnya. 

Kedua, muhasabah atas amanah yang diberikan. Dalam konteks santri (penuntut ilmu), yang paling utama adalah amanah “menuntut ilmu” yang orang tua berikan. Jika mereka serius menjalaninya, niscaya bahagia dan ridha-lah orang tua. Kalau orang tua ridha, Allah pasti ridha.

“Jangan lupa selalu minta restu dan doa keduanya. Karena doa orang tua atas anak akan dikabulkan. Seperti janji Allah SWT, siapa yang berkhidmat kepada orang tuanya, niscaya ia akan sukses di dunia dan akhirat,” ujarnya. 

Ketiga, muhasabah dengan orang di sekitar. Sudahkah banyak perbuatan baik yang dilakukan kepada orang-orang terdekat, seperti orang tua, keluarga, guru, sahabat, dan lain-lain. Salah satu caranya supaya konsisten, katanya, adalah dengan mencari sahabat yang baik.

“Dekat dengan orang seperti itu, tidak dapat banyak keuntungan di dunia. Tapi, di akhirat kelak, dapat saling memberi pertolongan bukan malah saling bertengkar,” tuturnya. 

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada para pemenang Public Speaking Contest (PSC) 2024, juga kepada santri-santri terbaik tahun ini: santri terbersih, mudabbir terbaik, santri terfavorit, anggota Badan Eksekutif Santri (BEST) terbaik, dan Santri of The Year, 

Ada pula beberapa penampilan seperti pembacaan prosa dengan tema “Tahun yang Berlalu dan Langkah yang Akah Kita Tuju”. Kemudian acara ditutup dengan saling bermaaf-maafan dan makan bersama.

AT-TAQWA DEPOK
Jl. Usman Hasbi, RT.04 RW 04 Jatimulya, Cilodong - Depok
info@attaqwa.id
(+62)856 0980 9086