Gelar Seminar Pemikiran dan Peradaban, Mahasiswa PKU-UNIDA Gontor dan Santri At-Taqwa Diskusikan Serius Tantangan Pemikiran Kontemporer

Oleh: Farrel Ahmad Wicaksana (Santri PRISTAC – Setingkat SMA – Pesantren At-Taqwa Depok, 15 tahun)
Artikel Ilmiah Liputan Kegiatan
gambar_artikel

Pada tanggal 8 November 2023, Pesantren At-Taqwa Depok bekerjasama dengan Universitas Islam Darussalam Gontor (UNIDA) dalam menyelengarakan acara Seminar Pemikiran dan Peradaban Islam. Seminar tersebut dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dari Program Kaderisasi Ulama (PKU) UNIDA Gontor berupa presentasi tugas akhir. Seminar ini diselenggarakan di Aula Gedung Asrama Putri Pesantren At-Taqwa Depok.

Acara dibuka dan diberi sambutan oleh Dr. Suidat sebagai perwakilan dari Perguruan At-Taqwa Depok. Sambutan kemudian dilanjutkan dari Dr, Adian Husaini yang menyampaikan tentang urgensi pemikiran di zaman kontemporer ini. Mengambil pandangan Prof. Syed Muhammad Naquib Al-Attas tentang masalah false knowledge, Ustadz Adian mengaskan, “Tantangan terbesar umat muslim adalah tantangan keilmuan, yang menjadi kewajiban kita untuk meluruskan kembali.” Akhir kata ditegaskan kembali masalah pemikiran, “Jangan pernah menganggap remeh masalah invasi dan inflitirasi pemikiran.”

Masuk pada pemateri pertama disampaikan oleh Ustadzah Adelia Nouvari S.H. dengan judul “Problem Konsep Penciptaan Manusia dalam Perspektif Feminist Theology: Kajian Kritik Atas Rosemary Radford Reuther”. Di dalamnya membahas terkait teologi feminist Rosemary Radford Reuther yang berkembang pesat di Barat. Contohnya dalam Timotius pasal 2:13 dan Kejadian: 3, 6 dan 12. Reaksi atas Bibel ini menyebabkan lahirnya teologi feminis yang dianggap sebagai solusi ketidakadilan dalam teologi Kristen, bahkan teologi secara keseluruhan. Hal tersebut dikritik dan dibantah, bahwa feminsime sejatinya adalah pengingkaran agama yang melahirkan alternatif baru. Oleh karena itu, feminisme bukanlah solusi dari masalah semua perempuan di dunia.

Materi kedua disampaikan oleh Ustadzah Farah Hanifah dengan judul “Kajian Krits Terhadap Framework Orientalis dalam Historiografi Islam”. Ia mengkritik upaya para orientalis dalam menulis sejarah Islam. Para orientalis hanya menekankan fakta sejarah secara empiris dan materialistik, bukan pada intelektual dan jiwa, sehingga peran Islam pun dimarginalkan karena tidak bersesuaian dengan orientalis. Mengutip dari pandangan Prof. Al-Attas terhadap orientalisme, ia menganjurkan perlu berhati-hati dalam membaca historiografi orientalis. Ada pun kesalahan orientalis, pertama salah dalam informasi dan sumber, kedua menggunakan kaidah yang salah, ketiga memberi penafsiran yang salah, dan tidak memahami falsafah sejarah Islam.

Terakhir disampaikan oleh Ustadz Muhammad Irfan S.Pd.I. dengan judul “Epistemologi Tasawuf dan Relavansinya terhadap Pengembangan Sains Kontemporer”. Di dalamnya membahas tentang makna asli dan peran tasawuf dalam peradaban. Ia berusaha meluruskan beberapa pandangan kontra tasawuf yang banyak diamini, sebagaimana pandangan Mustafa Kemal dan Jamaluddin al-Afghani yang memandang tasawuf dan sufi sebagai sebab kemunduran peradaban Islam. Pandangan yang kontra pun dibantah dengan mengutip kajian-kajian yang dilakukan Barat, seperti Reynold Alleyne Nicholson, Robert Frager, dan Carl William Ernst.

Selesai sesi presentasi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, dan ditutup dengan epilog yang diberikan Dr. Henri Shalahuddin. Dalam epilognya ia mengingatkan kembali akan pentingnya Islamic worldview sebagai bagian akidah. Sehingga mempelajarinya menjadi kewajiban semua muslim agar terhindar dari kekufuran dan kesalahpahaman. Demikianlah seminar ditutup dan diakhiri dengan foto bersama para mahasisa UNIDA dan santri serta guru Pesantren At-Taqwa Depok.

Sebagaimana diketahui, para Santri Pesantren At-Taqwa Depok sendiri telah akrab dengan kajian pemikiran dan peradaban. Para santri yang mengikuti Seminar ini adalah santri dari kelas PRISTAC 2 dan At-Taqwa College 1. Di tingkat PRISTAC 2 inilah santri sudah mulai menulis makalah dengan berbagai tema kajian pemikiran dan peradaban. Berbagai tema dan diskursus pemikiran seperti sains, tasawuf, dan historiografi pun sudah akrab mereka serap dalam pelajaran harian, sehingga diskusi dengan para mahasiswa PKU berjalan cukup serius meski dibatasi waktu. (Editor: shf)

AT-TAQWA DEPOK
Jl. Usman Hasbi, RT.04 RW 04 Jatimulya, Cilodong - Depok
info@attaqwa.id
(+62)856 0980 9086