Di SMA IT Amalia, Santri PRISTAC Ajak Para Murid Bersama Hadapi Tantangan Pemikiran

Oleh: Muhammad Fathan Qoriiba (Santri PRISTAC—Tingkat SMA—Pesantren at-Taqwa Depok, 16 tahun)
Artikel Ilmiah Liputan Kegiatan
...

Jumat, 2 Juni 2023, Para Santri PRISTAC melaksanakan presentasi kelimanya. Kali ini, tempat yang dituju adalah SMA IT Amalia Cibinong. Santri yang kali ini berkesempatan presentasi adalah Bimo Gumilang dengan makalahnya “Pembekalan untuk Generasi Milenial Memahami Pemikiran Islam Liberal”, Muhammad Fakhir Mumtaz dengan makalahnya “Kritik terhadap Pemikiran Yuval Noah Harari tentang Konsep Manusia”, dan Denniz Syaikhani Muttaqien dengan makalah yang berjudul “Jawaban terhadap tuduhan Said Asymawi mengenai Asbabun-Nuzul”. Sempat terjadi perubahan jadwal sebelumnya. Sebelumnya kami dijadwalkan melakukan presentasi ba’da Sholat Jum’at, tetapi akhirnya presentasi dapat dilaksanakan pada pukul 10.00.

Tegang, khawatir, dan tekanan meliputi perasaan mereka. Bagaimana tidak, sebab kabar mengenai presentasi baru saja dibagikan pada jam tujuh—dua jam sebelum acara mulai. Sontak mereka segera mempersiapkan materinya dengan waktu yang seadanya.

Jam setengah delapan pagi, para santri pemakalah sudah berkumpul untuk persiapan. Dalam pakaian seragam biru dan jas hitam, mereka terlihat seperti seorang pembicara kondang. Kini, wajah mereka telah menunjukan kesiapan untuk tampil. Meskipun waktu persiapan mereka hanya dua jam. Keberangkatan kali ini didampingi oleh Ustadz Reza Pratomo, M.M. dan Ustadz Ahmad Wildan, S.Sos.. Dengan dua rombongan mobil, akhirnya para santri beserta pendampingnya berangkat menuju sekolah SMAIT Amalia Cibinong.

Kami mendapat kesan takjub pertama di sekolah SMA IT tersebut. Bagaimana tidak, SMAIT tersebut memiliki lahan yang sangat luas sekali. Dengan bangunan-bangunan sekolah yang terbuat dari anyaman kayu dan bambu, membuat suasana sekolah tersebut terasa asri. Lahan sekolah tersebut banyak diisi dengan taman tanaman hias dan juga kolam empang. Sepertinya kegiatan memancing menjadi agenda rutin sekolah tersebut. Berjalan menyusuri sekolah tersebut, tibalah kita pada ruang lab komputer yang akan digunakan sebagai tempat presentasi.

Setelah waktu persiapan yang cukup, akhirnya pada jam 10.00 kegiatan presentasi dimulai. Terlihat murid-murid setingkat kelas-12 telah memenuhi ruangan tersebut. Ustadz Gunawan selaku pemandu acara membuka acara presentasi itu.

Sambutan dari SMA IT Amalia disampaikan oleh Kepala SMA, Ustadzah Rini. Dengan khas gaya bicaranya yang bersemangat, ia mengatakan “Islam pasti akan jaya kembali. Itu sunnatullah. Tapi pertanyaannya apakah kita mau jadi penonton atau ikut berkontribusi di dalamnya?”, ucap Ustadzah Rini. Ustadzah tersebut memiliki cita-cita yang besar.

Setelah sambutan dan pembacaan Quran, giliran santri-santri PRISTAC menyajikan hasil makalahnya. Pemakalah pertama adalah Bimo Gumilang dengan tema pembahasan seputar Liberalisme untuk Milenial. Ia menjelaskan makalahnya dengan cukup baik. Terlihat dari tema yang dibahasnya, dapat membuat para pendengar berpikir dua kali tentang bahaya liberalisme.

Salah satu ungkapan liberalisme yang dikutipnya, “Agama tidak butuh manusia, manusia yang menciptakan agama, dan agama tidak menciptakan manusia.” Murid-murid yang hadir di sana terkaget mendengar ungkapan ini. Beberapa sampai menampilkan wajah tidak setuju dengan ungkapan ini. Setelah pemakalah pertama selesai menyajikan makalahnya, dilanjut dengan presentator kedua, yaitu Denniz Syaikhani Muttaqien dengan tema yang dibawakannya seputar Said Asymawi dan kekeliruan pandangannya tentang konsep Asbabun-Nuzul. Ia membawa penjelasan yang luas tentang siapa itu Said Asymawi, pandangannya, dan kritik atas pemikirannya.

Terakhir, pemakalah ketiga adalah Muhammad Fakhir Mumtaz, dengan tema pembahasannya mengenai sebuah kritik terhadap konsep manusia dari pemikiran Yuval Noah Harari. Keunikan dari apa yang disampaikannya terletak pada visualisasi yang sangat kaya dalam power pointnya. Fakhir mencantumkan gambar-gambar sampai foto Yuval Noah Harari ketika menjelaskan biografi hidupnya. Ia dapat menjelaskan materinya dengan singkat namun padat. Sampai ketika para penonton mendengar Yuval sebagai “seorang gay”, para santri akhwat khususnya sampai memegang kepalanya, merasa jijik membayangkan bagaimana seorang lelaki mengawini laki-laki.

Presentasi tersebut membawa hasil yang cukup mengesankan. Para santri berharap penyajian makalah yang disampaikan dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi diri mereka sendiri dan bagi para hadirin di sana. Acara ini menjadi ajang silaturrahmi antara dua lembaga pendidikan, juga menjadi studi-banding.

Demikian acara presentasi pada hari Jum’at berkah ini. Acara ini selesai pada pukul 11:30. Ia diakhiri dengan ucapan terima kasih dan doa oleh seorang guru SMAIT. Setelahnya santri berfoto bersama dan diakhiri dengan sesi pembagian bingkisan kenang-kenangan. Kemudian rombongan santri PRISTAC berpamitan dan bertolak dari SMA IT Amalia. (Editor: Ahd | Dokumentasi: Wisnu)

AT-TAQWA DEPOK
Jl. Usman Hasbi, RT.04 RW 04 Jatimulya, Cilodong - Depok
info@attaqwa.id
(+62)856 0980 9086