Cerita Kita di Pekan Ketiga

Oleh: Cut Asiyah Kinanti (Santriwati PRISTAC – Pesantren at-Taqwa Depok, 14 tahun)
Artikel Ilmiah Liputan Kegiatan
gambar_artikel

Aktifitas kami pada pekan ketiga di Pandaan berbeda dengan pekan-pekan sebelumnya. Berhubung pekan ketiga ini bertepatan dengan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, maka selain melaksanakan agenda pembelajaran di kelas, kami pun disibukan dengan menghadiri acara Maulid Nabi ke beberapa tempat. Kesibukan ini semakin seru ketika kami diamanahi menjadi panitia Peringatan Maulid Nabi Muhammad di Majelis as-Sunnah, Pandaan. Majelis ini adalah majelis yang diasuh oleh keluarga besar Ustadz Dr. Kholili Hasib. Kami sangat bersemangat menjalankan tugas tersebut, sebab ini adalah kali pertama kami menjadi panitia dalam sebuah kegiatan.

Keseruan menyambut hari Maulid Nabi ini dimulai dengan membuat pernak-pernik Peringatan Maulid Nabi. Kami membeli kertas crepe warna warni dan sapu lidi untuk membuat kreasi rambut ondel-ondel yang ditempeli kertas cinta nabi, uang, serta permen yang nantinya akan dibagikan kepada anak-anak yang hadir di acara Maulid.

Rabu, 05 Oktober 2022, selesai mengkaji kitab, kami diminta berkumpul di teras rumah Cik Wawa, adik perempuan Ustadz Kholili, untuk mulai membuat rambut ondel-ondel. Kami pun berlomba menampilkan kelincahan jari dalam seni menggunting, menempel, ataupun memilah lidi, sehingga teras rumah umi Wawa menjadi ramai. Tanpa terasa ternyata kami berhasil  membuat rambut ondel-ondel sebanyak 100 buah.

Kamis siang, selesai kelas kami diminta membantu mempersiapkan bahan-bahan masakan untuk santapan saat acara Maulid di masjid an-Nu’man sekaligus di Majelis as-Sunnah nanti. Kami pun berbagi tugas, sebagian mengupas kentang, sebagian lagi memotong wortel, dan lain sebagainya. Adzan dzuhur kemudian berkumandang, maka kami bergantian melaksanakan shalat dzhuhur, dan tak lupa kami makan siang bersama-sama di tengah cuaca yang agak dingin dan diiringi rintikan air hujan.

Esoknya, Jum’at pagi, kami berkumpul di langgar untuk melanjutkan membuat rambut ondel-ondel dan menyiapkan kardus makanan sebanyak 150 buah. Kali ini, kami semakin antusias dan bersemangat menjalankan tugas karena diwaktu yang bersamaan, santri Majelis as-Sunnah sedang berlatih hadroh untuk penampilan di acara Maulid nanti.  Selain itu, di waktu ashar kami mendengar lantunan shalawat yang menggema dari berbagai tempat, kami pun merasa sangat senang memiliki kesempatan tinggal di daerah yang sangat mencintai Nabi ini.

Jum’at sore kami berkumpul untuk briefing bersama Cik Zul dan Umi Wardah. Ikhwan dan akhwat diberi pengarahan terkait agenda esok hari. Setelah itu kami membantu memasukkan lauk-pauk ke dalam kotak makanan yang telah disiapkan yang nantinya akan kami bawa sebagai berkat untuk acara maulid di Masjid an-Nu’man.

Sabtu, 08 september, acara utama yang dinanti tiba hari ini. Sejak pukul 03.00 dini hari santri telah sibuk mengantri mandi dan bersegera untuk tahajud. Menariknya, hari ini kami diuji dengan kekurangan air sehingga setelah shalat shubuh kami melanjutkan antrian mandi di tempat yang berbeda dari asrama kami. Hari ini kami terlihat kompak dengan mengenakan seragam biru PRISTAC. Setelah semua siap, kami bergegas menuju langgar untuk merapikan tempat dan menggelar terpal.

Pukul 07.00 santri ikhwan dan akhwat telah siap siaga di tempat dan tugas masing-masing. Mulai dari menyambut tamu, menerima berbagai bungkusan makanan, bahkan menjadi tukang parkir. Ketika matahari mulai bersinar terik, dan cuaca menjadi panas, kami tetap bersemangat. Kami melihat banyak warga yang hadir, diperkirakan ada  300 orang atau lebih, sehingga tempat yang kami sediakan sangat sesak, namun warga tetap terlihat gembira dan mengikuti acara dengan tertib.

Pengisi acara Maulid kali ini adalah Habib Abdul Qodir as-Segaf. Ketika beliau datang, santri ikhwan sudah bersiap menjadi pager betis menyambut kedatangannya.  Materi yang disampaikan Habib As-Segaf membuat kami semakin mencintai Rasulullah. Bahkan beberapa hadirin meneteskan air mata karena rindu kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam ceramah ringkasnya, Habib As-Segaf menyampaikan bahwa Nabi itu sangat mencintai umatnya melebihi cinta ibu kepada anaknya. Cinta Nabi kepada umatnya sudah ada sejak umatnya belum dilahirkan.  Hingga hari kiamat nanti Nabi SAW masih mengkhawatirkan umatnya. Beliau menunggu di pintu surga sampai umatnya masuk. Nabi juga menyelamatkan umatnya yang sedang disiksa.

Di akhir ceramahnya, Habib as-Segaf berpesan supaya kita senantiasa menjalankan risalah yang dibawa oleh Nabi SAW, seperti menutup aurat, menegakkan keadilan, dan lain sebagainya, sehingga mudah-mudahan di akhirat kelak kita mendapat syafaat atau pertolongan Nabi SAW. Acara Maulid kemudian ditutup dengan shalawat yang dilantunkan oleh tim hadroh. Para ibu serta anak-anak pulang dengan wajah gembira, mereka membawa berkat (nasi kotak) dan rambut ondel-ondel yang telah kami siapkan. (Ahd.)

AT-TAQWA DEPOK
Jl. Usman Hasbi, RT.04 RW 04 Jatimulya, Cilodong - Depok
info@attaqwa.id
(+62)856 0980 9086