Bukan Wacana, Pesantren At-Taqwa Meriahkan Dan Ikut Bangun Literasi Islam Di Ibf 2023

Oleh: Afifah Kanzul Ummah (Santriwati PRISTAC – Tingkat SMA – Pesantren At-Taqwa Depok, 17 tahun)
Artikel Ilmiah Liputan Kegiatan
gambar_artikel

Rabu, 20 September 2023, Pesantren At-Taqwa mengadakan kunjungan ke Islamic Book Fair yang diselenggarakan di GBK Istora Jakarta. Pada pukul 06.00 pagi, para santri telah berkumpul di lapangan pesantren untuk melakukan pengarahan terlebih dahulu. Mereka lalu menuju bis dan berangkat pada jam 07.00.

Para santri terbagi menjadi empat bis, dan dibagi sesuai jenjangnya, Shoul Lin, PRISTAC, At-Taqwa College, dan juga para guru. Alhamdulillah jalanan tidak terlalu padat, sehingga bisa sampai tepat waktu, pukul 09.00 WIB. Para santri segera menuju panggung utama, di mana acara pembukaan berlangsung. Acara pembukaan dihadiri kurang lebih 12 pondok pesantren, 21 kiyai, dan beberapa pimpinan ponpes; salah satunya Dr. Adian Husaini, yang merupakan Pembina Pesantren At-Taqwa Depok.

Prof. Hamid Fahmi Zarkasyi diundang menjadi pembicara utama dalam acara pembukaan ini. Ia menjelaskan bahwa adab sangat penting dalam hal literasi. Saat berliterasi, kita harus tahu mana yang harus kita tulis dan mana yang tidak. Dalam berliterasi, yang menjadi sumber utama adalah al-Qur’an, karena kita akan mengambil pelajaran dari Qur’an. Hal ini menjadi adab kita dalam berliterasi.

Sebagai seorang muslim kita harus mencontoh para ulama. Mereka tidak berhenti untuk membaca buku atau kitab-kitab para ulama sebelum mereka. Makanya mereka juga menghasilkan karya-karya yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, para ulama juga senang untuk berdiskusi yang berkaitan dengan masalah yang sedang terjadi kala itu. Seorang penulis tidak akan bisa menulis tanpa adanya bacaan. Begitu juga dengan pemimpin, tidak akan bisa memecahkan suatu permasalahan tanpa diskusi, “… because they must controled all problems,” kata Prof. Hamid.

Pada pukul 11.45, Prof Hamid menyelesaikan pidatonya. Santri At-Taqwa mulai berkeliling mencari buku yang mereka perlukan, baik untuk keperluan makalah, artikel, maupun hanya untuk bacaan semata. Di sana banyak stand-stand penerbit dengan potongan harga yang sangat menggoda bagi para pelajar. Ada stand buku khusus sejarah, para ulama, agama, pemikiran, filsafat, ekonomi, kitab-kitab, novel, cerita anak, juga berbagai stand merchandaise dan makanan. Tidak sedikit dari santri yang mengunjungi stand buku, juga stand makanan. Para santri berkeliling sampai jam menunjukkan pukul 15.00. Para santri melakukan sholat ashar, berkumpul ke titik awal, dan berfoto bersama.

Tahun ini Pesantren At-Taqwa juga menggelar standnya kembali pada perhelatan pameran dan bazar literasi Islam terbesar di Indonesia itu. Pesantren At-Taqwa menggelar acara diskusi dan talkshow di standnya itu dengan menghadirkan para guru dan santri yang juga menjadi para penulis buku-buku yang diterbitkan oleh penerbit At-Taqwa.

Di antara para guru santri tersebut adalah Dr. Adian Husaini, Dr. Muhammad Ardiansyah, Dr. Suidat, Dr. Nirwan Syafrin, Bana Fatahillah, Lc., Ahda Abid Al Ghiffari, S.Pd., Ahmad Wildan, S.Sos., Zuhdi Mubarak, Lc., M.Hum., Dr. (Cand.) Khayrurrijal, M.Phil., Fatih Madini, Azzam Habibullah, Reisya Callista, dan Ali Sina Albasyiri. Yang menarik, saat digelar talkshow “Ulama Perempuan Meretas Peradaban”, Ustadzah Reisya Callista dikerumuni banyak santriwati yang sangat antusias ingin mengetahui materi yang disampaikannya.

Stand At-Taqwa juga dimeriahkan oleh berbagai kunjungan. Dari mulai santri, orang-tua santri, pengunjung umum, para tokoh da’wah, hingga berbagai lembaga yang seperti dari Library of Congress dari Amerika dan KITLV Jakarta. Mereka membeli paket-paket bunga rampai makalah santri PRISTAC.

Beberapa guru At-Taqwa juga aktif tampil mengisi dan memoderatori acara di panggung utama IBF. Dalam laman akun Facebook­-nya, Dr. Adian Husaini optimis dengan kebangkitan literasi Islam. Menurutnya, para pengunjung IBF menunjukkan bnagkitnya budaya literasi Islam. Dapat kita saksikan, dari hari pertama, Rabu, 20 September hingga Ahad 24 September 2023, antusiasme pengunjung begitu terasa dalam perhelatan itu.

Saat jam menunjukkan pukul 15.40, bis mulai berangkat menuju Pesantren At-Taqwa. Hampir seharian berkeliling di book fair, banyak santri merasa Lelah dan beristirahat di bis pada perjalanan pulang itu. Bis sampai di tujuan pada pukul 17.45. Para santri segera menuju asrama, lalu sholat maghrib berjamaah, membersihkan diri, barang-barang, dan beristirahat pada pukul 21.30.

Beberapa santri terlihat segera bercengkerama dengan buku-buku barunya sebelum mata terlelap di atas kasur. Sebelum IBF, santri At-Taqwa memang sudah terbiasa untuk akrab dengan buku; membaca, menulis, dan berdiskusi. Hal ini tentu bukan sekedar wacana kebangkitan literasi. Untuk memahami persoalan diri dan umat sendiri, pemahaman yang baik serta bimbingan guru sangatlah diperlukan. Bukan saja mewacanakan literasi, Pesantren At-Taqwa telah mengamalkan tradisi berliterasi itu sendiri. (Editor: Ahd.)

AT-TAQWA DEPOK
Jl. Usman Hasbi, RT.04 RW 04 Jatimulya, Cilodong - Depok
info@attaqwa.id
(+62)856 0980 9086