Masa Keemasan Abbasiyah: Ilmu dan Ekspansi Wilayah

Oleh: Muhammad Azmi Balapradana (Santri SMA Pesantren At-Taqwa Depok, 15 tahun)
Artikel Ilmiah Liputan Kegiatan
...

Era Abasiyyah sering disebut sebagai masa keemasan umat Islam. Hal tersebut ditandai dengan banyak munculnya para ilmuan, karya monumental, serta budaya ilmu yang terus dilestarikan sehingga mampu berkembang sangat besar.

Secara historis hal itu benar adanya, bani Abasiyyah dikenal dengan kemajuan dan perkembangannya khususnya dalam bidang keilmuan. Terlebih pada masa kekhalifahan Harun Ar-Rasyid, saat umat Islam mampu menjadi rujukan dan dilirik oleh banyak dunia. Namun selain melakukan ekspansi ilmu, Abasiyyah juga melakukan yang namanya ekspansi wilayah.

Guru kami Dr. Alwi Al-Atas (Dosen IIUM Kuala Lumpur) menjelaskan bahwa kejayaan Abbasiyah bukan hanya karena dorongan budaya ilmu, tetapi juga karena ekspansi wilayah yang tetap dilakukan, meski tidak seintens masa sebelumnya. Ekspansi ini memperkuat posisi politik dan ekonomi, sekaligus mengantarkan Abbasiyah pada puncak keemasannya.

Misalnya pada tahun 782 M, Khalifah al-Mahdi mengirimkan pasukan di bawah pimpinan Harun Ar-Rasyid untuk menghadapi Byzantium. Meski tidak berhasil menaklukan sepenuhnya namun mereka berhasil menembus hingga bosphorus. Hasilnya, Kaisar Byzantium harus membayar upeti antara 70.000 hingga 90.000 Dinar kepada kaum muslimin. Sebuah capaian besar secara politik dan ekonomi!

Di kawasan barat, umat Islam juga berhasil menguasai Pulau Sisilia. Setelah perjuangan panjang selama sekitar 75 tahun, pada tahun 827 M Sisilia resmi jatuh ke tangan umat Muslim dan bertahan di bawah kekuasaan Islam selama dua abad.

Keberhasilan ini bukan sekadar perluasan wilayah, tetapi juga sebuah transformasi peradaban. Kala itu umat Islam membangun sistem irigasi yang canggih sehingga pulau tersebut menjadi subur dan kaya akan pepohonan serta buah-buahan. Bahkan orang-orang Kristen setempat ikut meniru metode pertanian yang dibawa kaum Muslimin. Lebih dari itu, Sisilia berkembang sebagai pusat perdagangan internasional yang ramai.

Hal yang sama pun juga terjadi di pulau Kreta. Pada masa Abasiyyah pulau tersebut juga berhasil di taklukan oleh tangan kaum Muslimin Andalusia yang mengalami pengusiran dari kampung halamannya. 

Pada tahun 827 M, pulau Kreta berhasil jatuh ditangan umat Muslim secara permanen dan mengalami Nasib yang sama seperti jatuhnya pulau Sisilia di tangan kaum Muslimin. Di pulau tersebut Umat Muslim berhasil melakukan pengelolaan yang baik sehingga dari pulau tersebut mereka dapat menghasilkan susu, keju dan juga hazelnut. Namun pada tahun 961 M pulau tersebut berhasil diinvasi dan jatuh di tangan Bzantium setelah 134 tahun bertahan.

Masa keemasan Abbasiyah bukan hanya ditandai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan munculnya para ilmuwan besar, tetapi juga keberhasilan politik dan militer dalam memperluas serta mengelola wilayah. Ekspansi ke Byzantium, penguasaan Sisilia, dan kejayaan Kreta membuktikan bahwa kejayaan peradaban Islam kala itu berdiri di atas simbiosis antara ilmu, kekuatan militer, dan tata kelola wilayah yang baik.

(Catatan mata kuliah “Sejarah Peradaban Islam” bersama Dr. Alwi Alatas pada Senin, 8 September 20225)

AT-TAQWA DEPOK
Jl. Usman Hasbi, RT.04 RW 04 Jatimulya, Cilodong - Depok
info@attaqwa.id
(+62)856 0980 9086