PONDOK PESANTREN

AT-TAQWA DEPOK

Pelajari
logo25thn

PENDAFTARAN

Pendaftaran masuk Pesantren At-Taqwa dibuka mulai tanggal 17 Oktober 2025.

PRESTASI

Tahun 2025, Pesantren At-Taqwa Depok genap berumur 10 tahun. Alhamdulillah, Pesantren At-Taqwa Depok telah dikenal sebagai pesantren berbasis adab dan menanamkan budaya literasi beradab. Setelah 10 tahun, Pesantren At-Taqwa Depok sudah menunjukkan tanda-tanda menjadi salah satu tempat lahirnya lahirnya generasi gemilang.

Model pendidikan “beradab dan berilmu” terbukti telah melahirkan banyak generasi gemilang dalam sejarah peradaban Islam. (Lihat buku: Adian Husaini, Pendidikan Islam Mewujudkan Generasi Gemilang Menuju Negara Adidaya 2045, Depok: YPI At-Taqwa, 2018).

Karena itu, Pesantren At-Taqwa Depok terus berusaha mengokohkan budaya literasi beradab dan menjadi tempat lahirnya generasi umat yang gemilang, yang insyaAllah akan berperan penting dalam kepemimpinan bangsa ke depan.

Sebagai contoh, pada Hari Senin, 19 Mei 2025, sepuluh santri tingkat SMA Pesantren At-Taqwa Depok, menyampaikan presentasi makalah di Gedung Serba Guna Masjid Salman ITB Bandung. Menyimak isi makalah para santri belia ini, insyaAllah kita akan memiliki optimisme tinggi, bahwa masa depan Indonesia akan semakin cerah.

Bahwa, anak-anak kita di zaman ini siap mewujudkan Indonesia Emas 2045. Mereka bukanlah “generasi strawberry” yang rapuh, tetapi “generasi durian” yang tangguh. Tapi, tentunya, pendidikan mereka kedepan harus semakin baik.

Para santri tingkat SMA ini rata-rata berumur 15-18 tahun. Di antara 10 santri itu ada nama Farrel Ahmad Wijaksana (17 tahun), cicit ulama besar Buya Hamka. Farrel akan mempresentasikan makalahnya yang berjudul: "Achieving Perfection Through Islamic Education." Tahun lalu, Farrel juga mempresentasikan makalahnya di Kampus STID M Natsir DDII, yang berjudul: “Hamka dan Barat: Respon Hamka terhadap Pembaratan Indonesia.”

Dalam makalahnya setebal 15 halaman, Farrel menulis: “One of the most challenging problems we have yet to face in this current era is no other than the problem of moral and social standards. Through globalization and the rise of social media, we are now -especially the younger generation- are consciously and unconsciously following unrealistic terms in order to reach ‘perfection’, or at the very least the standard of happiness sought after and portrayed in media.”

Berikut nama 10 santri tingkat SMA yang menyampaikan presentasi makalah beserta judul makalahnya:

  1. Farrel Ahmad Wijaksana (Achieving Perfection Through Islamic Education).
  2. Farras Zahy Putra (Merespon Komunisme: Konsep Keadilan Sosial dalam Pandangan Nasionalis Muslim Indonesia).
  3. Zeyd Farkhi Ahmad (Ta'dib dan Perjuangan: Konsep Pendidikan Jihad Hamas).
  4. Khairin Atha Mirza (Peran Pesantren dalam Perkembangan Kebudayaan di Sunda: Akar Sejarah dan Manifestasinya).
  5. Farros Halim (Pengaruh Snouck Hurgronje terhadap Sekularisasi Pendidikan Islam di Indonesia).
  6. Rafa Elzahira Ashary (Critique on ChatGPT Based on the Dialogue Concerning Language Reflection on Worldview and Knowledge).
  7. Rofifah Affaf Fauzia (Reconstructing the Nurture Discourse: An Islamic Worldview Perspective on the Social Rise of LGBT Ideologies).
  8. Hisyam Ahmad Fahreiza (Problematika Humanitas Teks Al-Qur'an: Kritik Studi Al-Qur'an Nashr Hamid Abu Zayd).
  9. Qotrunnada Karimah Ikhwan (Pendidikan Fitrah sebagai Solusi Problematika Transgender).
  10. Andini Sari Larasati (Kajian terhadap Konsep Futuhat dan Kolonialisme).

Dalam kesempatan itu, saya memaparkan konsep dan aplikasi SMA Unggul dan Beradab, yang selama 7 tahun telah diterapkan di Pesantren At-Taqwa Depok. Acara diakhiri dengan paparan Fatih Madini, alumnus SMA At-Taqwa yang telah menerbitkan empat buku. Topiknya tentang Kiat Membangun Budaya Literasi Beradab pada diri Anak-anak Muslim.
(https://mediadakwah.id/kampus-ddii-makin-berkibar-mahasiswanya-luncurkan-buku-keempat/).

Tahun 2025 ini, Pesantren At-Taqwa Depok menggelar acara Wisuda kelulusan santri angkatan kelima. Tantangan berat menjaga iman dan akhlak mulia justru terjadi setelah para santri lulus dari jenjang pendidikan tingkat SMA. Mereka harus memilih meneruskan pendidikan yang berbasis tradisi ilmu yang beradab atau memilih jalur pendidikan yang berbeda.

Selama 4-6 tahun, para santri At-Taqwa Depok telah dididik dengan konsep pendidikan ideal. Keberhasilan pendidikan tergantung kepada tiga pihak, yaitu murid, guru, dan orang tua. Mohon doanya, semoga Pesantren At-Taqwa Depok dapat terus mengemban amanah dan meningkatkan kualitas pendidikannya, sehingga semakin optimal dalam upaya melahirkan generasi gemilang. Amin. (Depok, 24 Mei 2025).

*

Oleh: Dr. Adian Husaini

TESTIMONI STAKEHOLDER

Prof. Wan Mohd Nor Wan Daud

"InsyaAllah At-Taqwa College will continue the great and integrated tradition of Islamic education especially the independent spirit of Imam Zarkasyi at Gontor and the comprehensive intellectual, ethical and civilizational vision of Prof SMN al-Attas at ISTAC! It deserves our whole-hearted support."

(Prof. Wan Mohd Nor Wan Daud, Pakar Pendidikan Internansional)

Prof. Dr. Nanang Fattah

"Alhamdulillah At-Taqwa College mempunyai misi strategis menyiapkan generasi yang berpribadi muslim, berdaya saing global, menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme, InsyaAllah."

(Prof. Dr. Nanang Fattah, Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia)

KONSEP

Pesantren At-Taqwa Depok menekankan keunggulan dalam aplikasi adab atau akhlak mulia,
pemikiran Islam, kajian peradaban, sejarah, dan juga kemampuan komunikasi baik lisan maupun tulisan.

JENJANG PESANTREN

Pesantren At-Taqwa Depok telah mendapatkan ijin operasional dari Kementerian Agama Depok tahun 2017 dengan menerapkan sistem Pesantren dan Sekolah Terbuka.

Artinya, para santri mendapatkan pendidikan intensif di Pesantren selama enam tahun, dengan tiga jenjang pendidikan kepesantrenan, yaitu:

  • Shoul-Lin Al-Islami,
  • Pesantren for the Study of Islamic Thought and Civilization (PRISTAC),
  • Pesantren Tinggi At-Taqwa College (ATCO).

Pada saat yang sama, para santri mengikuti jenjang pendidikan formal di SMP dan SMA negeri yang ditunjuk oleh pemerintah Kota Depok.
Pesantren At-Taqwa Depok menekankan keunggulan dalam aplikasi adab atau akhlak mulia, pemikiran Islam, kajian peradaban, sejarah, dan juga kemampuan komunikasi baik lisan maupun tulisan.

SEJARAH PESANTREN

Pesantren At-Taqwa Depok berdiri tahun 2015. Pendirinya adalah Dr. Adian Husaini, Dr. Muhammad Ardiansyah, Dr. Suidat, Megawati, M.Pd., dan H. Indra Supono. Perumusan konsep awal dimulai dengan penelitian tentang konsep adab yang dilakukan oleh Dr. Adian Husaini, pada 2014, di Center for Advanced Studies on Islam Science and Civilization – Universiti Teknologi Malaysia (CASIS-UTM) selama tiga bulan, di bawah bimbingan Prof. Dr. Wan Mohd Nor Wan Daud.

Hasil penelitian itu semakin menguatkan konsep adab dan ta’dib yang telah dirumuskan oleh Prof. Syed Muhammad Naquib Al-Attas, dan dipresentasikan dalam Konferensi Pendidikan Islam Internasional di Kota Mekkah, tahun 1977. Bahwa akar krisis yang melanda umat Islam adalah loss of adab (hilang adab). Solusinya adalah penerapan konsep pendidikan yang benar, yaitu ta’dib.

Keunggulan dan ketepatan konsep adab dan ta’dib Prof. Syed Naquib Al-Attas ini dikuatkan lagi oleh Dr. Muhammad Ardiansyah melalui disertasi doktornya di Universitas Ibn Khaldun Bogor, yang berjudul: “Konsep Adab Syed Muhammad Naquib al-Attas dan Aplikasinya di Perguruan Tinggi.”

Tahun 2015, Pesantren At-Taqwa Depok memulai pendidikannya dengan sembilan santri (santri songo). Tahun 2022 ini, jumlah santri mencapai 170 santri. Tahun 2015, Pesantren At-Taqwa Depok memulai pendidikan dengan mengontrak sebuah ruko tiga lantai. Kini, Pesantren telah berdiri di atas tanah wakaf seluas lebih dari 5.000 meter. selengkapnya...

PROGRAM

Pesantren Shoul-Lin Al-Islami adalah sebuah lembaga pendidikan Islam berbentuk PONDOK PESANTREN yang berbasis pendidikan adab (ta’dîb). Lembaga ini dibentuk karena, selengkapnya...

Kurikulum PRISTAC dirancang secara dinamis dengan tetap mengacu kepada model baku pendidikan Islam yang telah dirumuskan oleh Umar bin Khathab r.a. yaitu, selengkapnya...

Sebagai Perguruan Tinggi Islam, Attaqwa College (Atco) menerapkan konsep ‘Universitas’ dalam Islam. University atau Jaami’ah, bermakna universal, menyeluruh, integral, kulliy; bukan parsial, bukan juz’iyyah, selengkapnya...

BULETIN TERBARU

AGENDA TERKINI

9-12 Juni 2025

Ujian Lisan Shoul-Lin 2 dan PRISTAC 2

16-21 Juni 2025

UAS Semester 3 & 6

25 Juni 2025

Sidang Kenaikan Kelas

23-24 Juni 2025

Micro Teaching Shoul-Lin 2

TANYA JAWAB AT-TAQWA

  • Target pendidikan di Pesantren At-Taqwa dibedakan sesuai dengan masing-masing jenjang. Pada jenjang Shoul-Lin (setingkat SMP), para santri dibentuk kedewasaannya. Jenjang PRISTAC (setingkat SMA) dibentuk kemandirian. Kemudian di jenjang ATCO (setingkat kuliah) keahlian pada bidang pemikiran dan peradaban Islam.

  • Setiap santri At-Taqwa wajib menempuh pendidikan di pesantren selama 6 Tahun. Dengan pembagian jenjang Shoul-Lin (setingkat SMP) dua tahun, PRISTAC (setingkat SMA) dua tahun, dan ATCO (setingkat kuliah) dua tahun.

  • Besaran biaya pendidikan di Pesantren At-Taqwa disesuaikan dengan kesanggupan dari orangtua/walisantri.

MANAJEMEN

Dr. Adian Husaini

Pendiri

Dr. Muhammad Ardiansyah, M.Pd.I

Mudir Pesantren

Dr. Suidat

Sekretaris Jendral
AT-TAQWA DEPOK
Jl. Usman Hasbi, RT.04 RW 04 Jatimulya, Cilodong - Depok
ponpesattaqwasatu@gmail.com
(+62)856 0980 9086