Santri SMA Paparkan Beragam Tema Pemikiran dan Peradaban Islam dalam Presentasi Makalah Tahap Pertama

Oleh: Aufa Ariq (Santri Pesantren at-Taqwa Depok – 17 Tahun)
Artikel Ilmiah Liputan Kegiatan
...

Di tingkat PRISTAC (SMA) santri harus menulis makalah ilmiah sebagai salah satu syarat kelulusan. Setelah kurang lebih 4 bulan menyusun makalah bersama arahan para pembimbing, mereka harus mempresentasikan hasil penelitiannya di hadapan para guru. 

Pada Senin (24/12/24) lalu, para santri PRISTAC II (setara kelas 10) melaksanakan presentasi makalah tahap I di depan para dewan penguji.

Presentasi ini berlangsung selama 2 hari. Setiap harinya sekitar dua puluh santri mempresentasikan makalahnya kepada tiga penguji di setiap ruangannya. Dalam waktu 10 menit santri diminta memyampaikan papernya secara lugas dan tegas. Di akhir sesi para dewan guru akan memberi kritik, saran serta pertanyaan-pertanyaan untuk menguji sejauh mana pemahaman santri tentang materinya. 

Sebanyak 43 makalah dengan bermacam temanya dibentangkan dengan gaya dan ciri khas masing-masing santri. Tema-tema itu tidak lepas kaitannya dengan pemikiran dan peradaban Islam. Mulai dari pembahasan menjawab tuduhan Barat atas al-Qur’an dan sirah, miskonsepsi jihad dalam pandangan sufi, hingga tema-tema wacana keislaman di tanah air yang disajikan oleh para tokoh.

Mereka berumur 15-17 tahun. Meski terkesan berat, pembahasan ini sejatinya sudah cocok dengan mereka. Mereka telah dibekali dengan sejumlah pemahaman yang didapatkan selama belajar di PRISTAC, salah satunya Islamic Worldview hingga mereka mampu mengkonstruksi pemikiran mereka atas satu pandangan. 

Dr. Rahmatul Husni, salah satu penguji yang merupakan Doktor pemerhati Gender, mengapresiasi seorang santri bernama Rifqi Abdul Karim. Menurut Bu Rima –begitu sapaan akrabnya— sistematika penulisannya sangat rapih, juga pemilihan kata yang digunakan Rifqi merupakan diksi-diksi ‘tinggi’ dan sesuai dengan konteks. 

“Selain sitematika dan diksi yang tinggi, kamu melakukan satu tinjauan pustaka yang merupakan bagian penting dari penelitian, makalah kamu sangat dalam!” ujar Bu Rima. 

Di hari terkahir, para santri dan pembimbing melaksanakan foto bersama. Ustadz Ahda Abid sebagai Direktur PRISTAC menyampaikan nasihat agar tidak terlalu lama beristirahat dan segera melakukan perbaikan. "Jangan terus bersantai-santai, ketidaksiplinan kamu terkait makalah nantinya malah akan jadi beban fisik dan psikologis untuk kamu,” pungkasnya. 

*
*
*

Editor: Bana

AT-TAQWA DEPOK
Jl. Usman Hasbi, RT.04 RW 04 Jatimulya, Cilodong - Depok
info@attaqwa.id
(+62)856 0980 9086