Refleksi Akhir Tahun: Menjadi Seorang Pancasilais yang Relijius

Oleh: Cut Asiyah Kinanti (Santriwati PRISTAC – Setingkat SMA – Pesantren At-Taqwa Depok, 15 tahun)
Artikel Ilmiah Liputan Kegiatan
gambar_artikel

Mendekati akhir tahun 2023 Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) mengadakan seminar akhir tahun dengan tema Membangun Peradaban Indonesia, Konsep, Tantangan dan Solusinya. Seminar tersebut diadakan pada 23 Desember 2023 bertepatan dengan milad INSISTS yang ke-20 tahun. Para santri At-Taqwa pun mengikutinya pada sesi terakhir, yaitu pidato akhir tahun yang diisi oleh Prof. Hamid Fahmi Zarkasy. Para santri At-Taqwa College Depok tingkat kedua mengikutinya secara langsung, sedangkan sebagian besar santri menyimak secara online bersama-sama di Musholla Taman Adabi.

Dalam pidatonya, Prof. Hamid menyampaikan jika Indonesia seringkali hanya dipandang sebagai suatu bangsa. Padahal Indonesia adalah suatu peradaban. Peradaban di sini bukan sekedar bermakna kemajuan bangunan dan budaya semata. Peradaban yang dimaksud ialah sebagaimana asal kata dari peradaban itu sendiri, yaitu adab. Menurut Syed Naquib al-Attas, adab merupakan kombinasi dari iman, ilmu, dan amal. Sehingga jika dalam sebuah negara terdapat individu yang terdiri dari tiga hal tadi tentunya akan tebentuklah masyarakat yang beradab. Adanya masyarakat yang beradab nantinya akan membangun sebuah peradaban.

Prof. Hamid melanjutkan bahwa Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia pun memuat kata adab di dalamnya. Sebagaimana dalam sila kedua yang berbunyi ‘Kemanusiaan yang Adil dan Beradab’. Maka dapat dilihat bahwa Indonesia memang lekat dengan nilai Islam. Sebab dalam dasar negara Indonesia terdapat 27 kata yang berasal dari Islam, serta 15 konsep yang mana 11 konsep tersebut merupakan konsep dari Islam. Sehingga dapat disimpulkan bahwasannya Pancasila merupakan dasar negara mengandung dimensi Iman serta amal, yang menyiratkan akan adab.

Maka dari itu Pancasila harus mewarnai seluruh aspek kehidupan, baik pendidikan, demokrasi, sains, maupun teknologi. Namun faktanya konsep Pancasila belum diaplikasikan dalam ranah pendidikan. Sehingga pendidikan di Indonesia jauh dari kata efektif dalam menanamkan pandangan alam bangsa. Hal tersebut dikarenakan kurikulum pendidikan berlawanan dengan inti tujuan pendidikan nasional yang mengandung unsur Pancasila.

Oleh karena itu di antara solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini ialah dengan memunculkan penguasa yang dapat menghargai orang berilmu. Semisal memberikan kebebasannya untuk berkarya, atau memanjakan setiap orang yang ingin melakukan riset pengembangan sains yang bermuara pada terwujudnya Manusia Beradab. Namun sayangnya perhatian penguasa terhadap orang berilmu belum terlihat. Karena konsep dalam Pancasila tidak mereka pahami dan amalkan dengan benar.

Selain pendidikan, politik demokrasi merupakan salah satu ranah yang belum memuat konsep Pancasila. Padahal demokrasi harus ber-pancasila. Melihat unsur dalam Pancasila sangat lekat dengan unsur Islam, maka seseorang pancasilais dan demokratis tentu ia seorang yang religius.

Maka jika politik tanpa dibimbing oleh agama tentu akan liar. Hal tersebutlah yang terjadi saat ini, di mana banyak sekali orang yang korupsi, baik dari kalangan elit maupun sulit. Sehingga mekanisme politik di Indonesia tidak sehat, sebab demokrasi tidak pancasilais, sehingga tidak beradab. Solusi dari permasalahan ini ialah penguasa harus memiliki komitmen terhadap agama, dengan begitu ia akan menjadi teladan, serta menggunakan kedudukannya dengan sebaik-baiknya sehingga berlaku adil sesuai dengan sila kedua.

Demikianlah pemaparan Prof. Hamid dalam seminar refleksi akhir tahun yang telah memberikan refleksi agar selalu teguh dengan identitas kita, yaitu orang Indonesia yang pancasilais. Jika benar-benar memahami dan mengamalkan Pancasila dengan benar tentu kita akan menjadi seseorang yang religius. Karena Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia sendiri bersumber dari Islam. Maka dari itu kita harus menjadikan Pancasila sebagai worldview peradaban Indonesia. Karena seorang muslim pasti dia seorang pancasilais. (Editor: shofi)

AT-TAQWA DEPOK
Jl. Usman Hasbi, RT.04 RW 04 Jatimulya, Cilodong - Depok
info@attaqwa.id
(+62)856 0980 9086