Penuh Penghayatan Dan Haru, Santri At-Taqwa Depok Peringati Maulid Dengan Pembacaan Kitab Al-Yawaqit Wa Al-Jawahir

Oleh: Shafwa Elmedina Bahtiar (Santriwati PRISTAC - Tingkat SMA - Pesantren At-Taqwa Depok, 15 tahun)
Artikel Ilmiah Liputan Kegiatan
gambar_artikel

Pada bulan Rabiul Awwal ini, seluruh umat muslim dari berbagai belahan dunia sangat bergembira atas lahirnya baginda kita, Nabi Muhammad Shallahu’alaihi wassalam. Bentuk kegembiraan ini ditumpahkan pada acara Maulid Nabi yang sudah menjadi tradisi umat Islam setiap tahunnya. Sebagai bentuk syukur dan pengingat atas rahmat yang telah dibawa Rasulullah. Acara Maulid dilaksanakan pada 12 Rabiul Awal yang bertepatan pada 28 September 2023. Pesantren At-Taqwa Depok pun ikut memperingatinya dengan pembacaan kitab al-Yawaqit wa al-Jawahir yang ditulis oleh Dr. Muhammad Ardiansyah. M.Pd.I.

Acara pembacaan kitab  al-Yawaqit wa al-Jawahir dimulai pada jam sembilan pagi dan dihadiri seluruh santri dan guru Pesantren At-Taqwa Depok. Dr. Ardiansyah selaku penulis memulai dengan sedikit pembukaan, lalu dilanjut masuk pada pembahasan kitab. Kitab yang berisi untaian syair untuk Nabi ini dilantunkan dengan iringan hadroh yang dibawakan oleh tim hadroh dari santri Pesantren At-Taqwa Depok sendiri.

Isi kitab tersebut diawali dengan pembukaan pujian-pujian bagi Nabi Muhammad Shallahu’alaihi wasssalam. Kemudian masuk pada pembahasan pertama tentang kelahiran Nabi. Rasulullah lahir pada hari Senin. Sebagaimana sabdanya, “di dalamnya (Senin) aku dilahirkan dan di dalamnya di turunkan wahyu”. Sebab itu terdapat puasa sunnah di hari Senin. Puasa ini bukan hanya sekedar ibadah, namun juga adab kita kepada Nabi. Di hari ini pula iblis menangis. Banyaknya keberkahan pada hari Senin juga diberikan kepada Abu Lahab yang sangat gembira atas kelahiran Nabi selaku keponakannya. Sehingga ia pun mendapat keringanan azab setiap hari Senin. Bagaimana dengan kita yang gembira atas kelahiran nabi sepanjang hayat? Sudah seharusnya kita berbahagia, sebab lahirnya beliau adalah rahmat untuk alam semesta.

Mengenal seseorang tak lengkap tanpa mengetahui fisiknya, sebagaimana di pembahasan kedua disebutkan dalam syair “Tubuhnya harum mewangi. Gagah tegak cukup tinggi. Senyumnya terus dibagi. Yang memandang takkan rugi.” Betapa sempurnanya fisik Rasulullah hingga sahabat Nabi, Hasan ibn Tsabit langsung memuji di hadapan beliau. Umumnya yang kita ketahui bahwa paling tampan adalah Nabi Yusuf 'alaihissalam. Beliau memang mendapatkan jamalullah. Sedangkan Nabi Muhammad mendapatkan jamalullah dan jalalullah, tidak mencelakakan orang. 

Di umur Nabi yang ke-40 tahun, beliau mendapat pertama kalinya wahyu dengan perintah “bacalah”. Maka sudah seharusnya sebagai umatnya banyak membaca. Nabi Muhammad merupakan nabi bagi semua umat. Berbeda dengan nabi yang lainnya hanya untuk umat pada zamannya saja, maka tidak boleh kita mengikuti ajaran selain Nabi Muhammad. Sejak diangkatnya menjadi nabi, beliau mulai dakwahnya hingga pada fase hijrah. Dari Makkah beliau beserta para sahabat hijrah ke Madinah, terutama Abu Bakar sebagai sahabat setia beliau. Disana umat muslim diterima dengan sambutan yang baik.

Salah satu dari mukjizat Nabi adalah peristiwa Isra’ Mi’raj, perjalanan malam melewati tujuh lapis langit. Di saat itu banyak yang tidak percaya bahkan ada yang menjadi ragu. Namun dengan akal yang dituntun wahyu wajib kita mempercayainya. Pada peristiwa ini, turun perintah shalat yang merupakan perintah tertinggi, sebab perintah-perintah lainnya diturunkan di bumi. Kemudian perlu kita ketahui juga akhlak dari Nabi Muhammad. Bahkan Allah Subhana wa ta’ala memberikan langsung pujian kepada beliau. Pujian ini tidak ada yang bisa menandinginya. Sebab meskipun beliau sudah dijamin masuk surga, tidak punya dosa, beliau tetap menjalankan ibadah. Bahkan ketika shalat hingga kakinya bengkak. Ketika ditanya, beliau hanya berkata “apakah tidak boleh aku menjadi hamba yang bersyukur?”. Maka tidak perlu diragukan lagi akhlaknya yang amat sempurna, seperti rasa sayang kepada sesama makhluk, zuhudnya, dan masih banyak lagi, yang wajib kita teladani.

Maka kita sebagai umatnya seharusnya bersyukur, sebab umat Nabi Muhammad paling disayang. Hanya umat Nabi Muhammad yang dosanya ditutupi. Keistimewaannya ini membuat banyak Nabi lain ingin menjadi umatnya, namun Allah tolak, kecuali Nabi Isa yang akan turun kembali dan menjadi umatnya. Menjadi umatnya, tentu harus dengan didikan yang baik. Sebagaimana Nabi Muhammad adalah sebaik-baik guru, yang didik langsung oleh Allah sebagai insan adabi. Beliau mendidik umatnya dengan akhlak dan disertai dengan logika. 

Satu hal yang perlu benar kita syukuri sebagai umatnya, bahwa Nabi Muhammad dapat memberikan syafaat (pertolongan) bagi umatnya di akhirat. Setiap nabi mempunyai doa pamungkas dna sudah digunakannya, akan tetapi tidak dengan Nabi Muhammad. Beliau akan memberikan syafaat pada umatnya yang banyak bershalawat, dengan bershalawat dapat mendekatkan diri pada nabi di hari kiamat. Bahkan Allah pun ikut bershalawat sebelum memerintahkannya kepada manusia, satu-satunya perintah yang mana juga Allah ikut kerjakan. 

Sampai pada pembahasan terakhir, wafatnya Nabi Muhammad SAW. Merupakan kesedihan seluruh makhluk. Terlebih lagi para sahabat, seperti Umar bin Khatab yang sangat sedih sehingga tidak percaya akan berita itu. Meskipun Nabi telah wafat, cahaya Islam sepanjang masa tidak boleh padam. Umat yang setia akan terus menjadi penjaga Islam, berjuanng dengan adab dan ilmu. Meski di dunia kita tidak betemu dengannya, kia tetap beruntung selama ada iman pada diri. 

Banyak santri yang terharu, sebab rasa rindu ini ingin bertemu baginda, tetapi diri banyak dosa, namun beramal tak seberapa. Dr. Ardiansyah pun menjelaskan dengan nada pelan penuh haru sedih. Acara pembacaan kitab pun ditutup dengan doa yang dipenuhi suasana haru, disertai pembelajaran yang dapat diambil. Maka sudah seharusnya mengingatkan kembali kita, sebagai umatnya akan Nabi Muhammad yang amat mencintai umatnya, maka balaslah cinta itu dengan banyak bershalawat serta melakukan sunnahnya. (Editor: Shofie)

AT-TAQWA DEPOK
Jl. Usman Hasbi, RT.04 RW 04 Jatimulya, Cilodong - Depok
info@attaqwa.id
(+62)856 0980 9086