Orang Tua Santri: Kalian Adalah “Warrior of The Light”

Oleh: Darian Al-Fatih Alamsya Pohan & Muhammad Izyan Rasyid (Santri Pesantren At-Taqwa Depok, 14 Tahun)
Artikel Ilmiah Liputan Kegiatan
gambar_artikel

Santri Pesantren At-Taqwa Depok tingkat SMA, pada Senin (12/5/25), mempresentasikan makalah ilmiah mereka di hadapan para orang tua santri, termasuk orang tua mereka sendiri. Di antara makalah yang dipresentasikan: 
 
  • “Ta’dib Dan Perjuangan: Konsep Pendidikan Jihad Hamas” Oleh: Zeyd Farkhi Ahmad (17 tahun)
  • “Konsep Ilmu Nafi’ Menurut Hatim Al-Asham: Solusi Problematika Gen Z” oleh Oleh: Naila Afiyah Sjach (15 tahun)
  • “Pengaruh Paham Sekular Di Indonesia: Studi Kritik Terhadap Pemikiran Nurcholish Madjid” Oleh: Muhammad Al-Fathi Liulil ‘Azmi (15 tahun)
  • “Problematika Humanitas Teks Al-Qur’an: Kritik Studi Al-Qur’an Nashr Hamid Abu Zayd” Oleh: Hisyam Ahmad Fahreiza (16 tahun)
  • “Nasihat Imam Al-Ghazali Terhadap Para Pemilik Harta” Oleh: Abyan Amir Mukminin (15 tahun)
  • “Pandangan K.H. Aceng Zakaria Terhadap Aliran-Aliran Sesat Dan Menyesatkan” Oleh: Muhammad Fauzan (16 tahun)
     
Ketika presentasi, semangat mereka terasa nyata. Tak sedikit wali santri yang tampak tersenyum bangga, bahkan ada yang menitikkan air mata saat mendengar buah pikir anak-anak mereka disampaikan dengan begitu matang.
 
Salah satu orang tua santri, Bapak Aldi Fansuri, mengaku begitu takjub kepada presentasi dan gagasan yang mereka tulis. Ia begitu berharap mereka bisa menjadi seorang pahlawan yang berjuang demi agama, menebar banyak kebaikan dan manfaat. 
 
“Saya sangat mengapresiasi kalian para santri, atas pemaparan makalahnya. Dalam istilah seorang penulis asal Brazil, kalian adalah warrior of the light (ksatria cahaya)!” ucapnya. 
 
Ucapan Pak Aldi disambut oleh orang tua lain, Pak Deni, dengan berteriak, “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar,” yang juga diikuti oleh orang tua santri lainnya 
 
Presentasi tidak hanya berhenti pada penyampaian isi makalah, namun juga diikuti sesi tanya jawab singkat. Suasana semakin hidup ketika Bapak Sani (wali santri) mengangkat tangan dan mengajukan pertanyaan kepada seluruh pemateri. 
 
Dengan penuh semangat dan antusias, beliau menyampaikan pertanyaan yang mencerminkan kepedulian serta rasa ingin tahunya terhadap materi yang dipaparkan oleh para santri. Pertanyaan tersebut disambut dengan perhatian penuh, baik oleh para penyaji makalah maupun hadirin lainnya. Para santri tampak siap dan percaya diri dalam memberikan tanggapan. 
 
Momen ini menjadi gambaran nyata adanya dukungan orang tua terhadap proses pendidikan dan intelektual anak-anak mereka. Hal ini juga menjadi bukti bahwa proses belajar di pesantren tak hanya fokus pada hafalan dan ibadah, tapi juga pada kemampuan berpikir dan menyampaikan ide secara tertata.
 
“Untuk seusia mereka, sudah sangat luar biasa ketika mereka bisa menulis tema-tema besar serta mengkritik orang-orang besar dengan kritik yang baik dan benar. Sudah sepatutnya kita mengapresiasi hal-hal semacam ini,” tutur Ustadz Ahmad Damsah Nasution selaku guru yang mengawasi jalannya acara tersebut. 
 
Acara ini adalah presentasi santri At-Taqwa tingkat SMA tahap keempat. Tahap sebelumnya, adalah presentasi di depan para guru dan santri At-Taqwa, dan presentasi di lembaga pendidikan di luar At-Taqwa, setingkat SMA dan perguruan tinggi. 

Tahun ini, giliran angkatan ke-7 yang menulis makalah ilmiah dan mempresentasikannya. Artinya, sudah 7 tahun (sejak angkatan pertama) At-Taqwa berkomitmen membangun budaya literasi santri, meningkatkan daya dan kualitas berpikir mereka.

AT-TAQWA DEPOK
Jl. Usman Hasbi, RT.04 RW 04 Jatimulya, Cilodong - Depok
info@attaqwa.id
(+62)856 0980 9086