Menggali Berbagai Pesan Surat Yusuf Bersama Mudir Pesantren At-Taqwa Depok

Oleh: Abdullah Aufa Ariq (Santri Pesantren At-Taqwa Depok, 17 tahun)
Artikel Ilmiah Liputan Kegiatan
gambar_artikel

Setiap bulan Ramadhan tiba Pesantren At-Taqwa Depok melangsungkan kajian kitab dalam berbagai macam disiplin keilmuan. Hal semacam ini sudah menjadi tradisi At-Taqwa yang sejak awal intens dengan kitab-kitan ulama. Kajian ini diikuti oleh seluruh santri, mulai jenjang SMP (Shoul-Lin Al-Islami) hingga tingkat Pre-University (ATCO)

Rabu (12/03/2025) kemarin, tepat hari ke-12 Ramadhan, para santri menyelesaikan kajian tafsir surat Yususf bersama Dr. Muhammad Ardiansyah, Mudir Pesantren At-Taqwa Depok. Kajian yang dilaksanakan di Musholla Taman Adabi ini telah menemani waktu pagi santri selama 8 hari. 

Satu orang santri secara bergantian ditugaskan membaca ayat dalam surat Yusuf beserta artinya, kemudian ustadz Ardi –begitu sapaan akrab beliau—menyampaikan tafsiran juga penjelasan dengan sangat apik. Dengan diselingi beberapa candaan dan analogi, ustadz Ardi berhasil membawa para santri menyelami berbagai hikmah kehidupan Nabi Yusuf. 

Sebagaimana yang dijelaskan dalam majlis pembuka, tafsir yang disampaikannya ini merujuk kepada beberapa literatur tafsir para ulama. Dari yang klasik seperti tafsir Mafatihul Ghaib karya imam Fakhruddin ar-Razi hingga kontemporer seperti karya Syekh Mutawalli Al-Sya’rawi. Inilah mengapa penjelasan beliau terkadang menyentuh aspek beberapa keilmuan seperti bahasa di samping hikmah yang diambil. 

Menurut ustadz Ardi surat Yusuf memiliki kandungan yang unik. Di dalamnya diceritakan kisah nabi Yusuf secara utuh, yang mana tidak seperti kisah nabi lainnya yang terpencar di berbagai surat. Selain itu, sebagaimana dalam ayat ketujuh, kisah nabi Yusuf merupakan kisi-kisi atas jawaban dari persoalan kehidupan yang umumnya dialami manusia,  yaitu mendapat ujian dan cobaan. 

“Maka kalau mau tau bagaimana caranya sabar, syukur, menghadapi cobaan, dan lainnya, silakan baca surat Yusuf!” ujar beliau. 

Salah satu poin yang saya ingat dari penjelasan ustadz Ardi ialah, boleh jadi kita terlihat kalah hari ini. Namun apabila kita terus berada di jalan kebenaran maka suatu saat Allah akan menunjukkan jalannya dan mengangkat derajat kita. “Kalian jangan mengeluh kalau hari ini capek belajar, lelah menghafal dan memahami, insyallah akan ada hadiah yang besar di hari nanti!” tegas beliau.  

Dalam kajiannya, ustadz Ardi menjelaskan kisah beserta hikmah dari setiap fase kehidupan Nabi Yusuf. Sejak masa mudanya di rumah hingga ke istana. Berbagai kesulitan dan tantangan yang dihadapinya sedari kecil telah membawanya kepada kesadaran akan penjagaan Allah yang amat besar terhadap dirinya. 

Hal ini semualah yang kemudian membuatnya dapat menjaga diri dari godaan istri Raja Mesir kala itu, Zulaikha. Rasa syukurnya terhadap Allah kemudian membawanya menjadi Raja Mesir di penghujung hidupnya. Ustadz Ardi mengatakan, “Itulah bentuk kecintaan Allah kepada Nabi Yusuf. Ia dijatuhkan ke sumur, lalu muncul di kerajaan!”

Editor: Bana

AT-TAQWA DEPOK
Jl. Usman Hasbi, RT.04 RW 04 Jatimulya, Cilodong - Depok
info@attaqwa.id
(+62)856 0980 9086