Lihat Anak-anaknya Presentasi Makalah, Orang Tua Santri: “Terima Kasih, Nak. Kami Bangga!”

Oleh: Tamima P. R., Qotrunnada K. I. & Alya Kayyisah M. (Santri-santri PRISTAC 1 - Setingkat SMA - Pesantren At-Taqwa Depok)
Artikel Ilmiah Liputan Kegiatan
gambar_artikel

Santri-santri PRISTAC Pesantren At-Taqwa Depok pada Sabtu (1/6/24) mempresentasikan makalah ilmiah mereka di hadapan orang tua mereka sendiri. Ini merupakan sesi presentasi terakhir sesudah mereka bentangkan kepada para guru dan santri At-Taqwa, serta beberapa lembaga pendidikan (setingkat SMA dan perguruan tinggi) di luar.

Salah satu wali santri mengaku sangat tertarik dengan makalah Nishrina Ghaitsani (17 tahun). Makalah itu berjudul “Memahami Pentingnya Kalam dari Sudut Pandang Raja Ali Haji”. Ia juga bertanya apa pengaruh dari makalah tersebut terhadap aspek spiritual dan intelektualitas saudari Nishrina.

“Berbahasa menginterpretasikan akhlaq, keshalihan dan kadar keilmuan seseorang. Maka dari itu, saya berharap bisa mengasah lebih tajam lagi kemampuan berbahasa saya dengan memperdalam ilmu dan memperbaiki akhlaq.

Nisrina juga cerita kalau dia kehilangan temannya karena sebuah perkataan. Karenanya dia mengangkat tema “pentingnya berbahasa” dari sudut pandang Raja Ali Haji. Nishrina tampak terbawa emosi saat menyampaikan hal tersebut. Ia menangis. Ibu yang bertanya itu sampai memeluknya.

Usai mempresentasikan makalah berjudul di depan ibunya, Afkar Assiddiqie (19 tahun) ditanya oleh ibunya: “Apa kesan pesan kamu selama menulis makalah. Apa yang membuatmu bisa menyelesaikannya?”

“Bagi aku, salah satu faktor penting setiap keberhasilan seorang anak, termasuk dalam hal ini, adalah doa orang tuaku sendiri ... Terima kasih ...” tutur Afkar dengan mata yang berkaca-kaca kepada ibunya.

Judul makalah Afkar adalah “Konsep Da’i Pejuang Menurut KH. Abdul Wahid Hasyim”. Afkar mengaku alasan ia mengangkat judul itu karena terharu dengan perjuangan ibunya melalui pendidikan.

Para wali santri memberikan respons positif dan mengapresiasi anak-anaknya karena mampu menulis makalah ilmiah di usia yang relatif muda. Menurut mereka, karya-karya itu layak dihargai. Mereka berharap tulisan-tulisan itu bisa diketahui oleh lebih banyak orang dan memberi manfaat.

Ibunda Cut Asiyah (15 tahun) mengatakan, “Saya tidak terlalu berharap agar anak saya di masa depan menjaga dan melindungi saya. Yang paling saya harapkan adalah agar anak saya, juga dengan anak-anak lainnya mampu untuk menjaga dan melindungi masyarakat luas di masa yang akan datang."

“Dari sini saya menyadari bahwa seharusnya anak-anak muda zaman sekarang diberikan ilmu dan wawasan sebanyak-banyaknya mengenai dunia agar dapat menyelesaikan segala problematika hari ini. Saya juga berharap agar tema-tema ini memberikan imbas kepada masyarakat,” tuturnya lagi.

Sesi presentasi di hadapan wali santri ini diadakan dua hari, hari Sabtu dan Ahad, 2 Juni 2024. Ada sekitar 20 santri PRISTAC yang presentasi kali ini, selebihnya besok. Para santri PRISTAC adalah santri-santri tingkat SMA di Pesantren At-Taqwa Depok bernama PRISTAC (Pesantren for the Study of Islamic Thought and Civilization/Pesantren Pemikiran dan Peradaban Islam). Mereka harus menulis dan mempresentasikan makalah di hadapan pembimbing, guru, lembaga pendidikan di luar Pesantren At-Taqwa dan wali santri.

Tahun 2024 ini adalah angkatan PRISTAC keenam. Ada 40 makalah yang ditulis oleh para santri. Sejak tahun 2018, sudah lebih dari 100 makalah yang terhimpun dan ditulis oleh para santri. Inilah salah satu cara Pesantren At-Taqwa Depok dalam menanamkan adab terhadap ilmu dan budaya literasi di kalangan santri. (Editor: Fatih Madini)

AT-TAQWA DEPOK
Jl. Usman Hasbi, RT.04 RW 04 Jatimulya, Cilodong - Depok
info@attaqwa.id
(+62)856 0980 9086