Ke Bandung, Belajar 3 Sejarah: Konferensi Asia-Afrika, Asal-Usul Manusia, dan Sains Islam

Oleh: Zakiya Aiza Karima & Oleh: Hanufa Tazkiya (Santri SMP Pesantren At-Taqwa Depok, 13 Tahun & 14 Tahun)
Artikel Ilmiah Liputan Kegiatan
gambar_artikel

Santri 3 SMP Pesantren At-Taqwa Depok, pada Jumat (29/11/25), mengunjungi Museum Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Kota Bandung. Di sana para santri melihat banyak peninggalan: buku-buku, kamera dan alat-alat yang keren. Mereka juga membaca majalah-majalah masa lalu yang masih diawetkan hingga saat ini.

Kunjungan ini merupakan bagian dari program Rihlah Sejarah usai menjalani pembelajaran selama satu bulan di Pandaan, Jawa Timur. Melalui kunjungan ini, para santri diharap dapat mengenal lebih jauh tentang peristiwa KAA. 

Konferensi Asia-Afrika terjadi pada 18-24 April 1955. Ia adalah konferensi tingkat tinggi yang diadakan oleh negara-negara dari Asia dan Afrika. Pertemuan itu dilakukan di Bandung, dihadiri oleh perwakilan dari 139 negara, diprakarsai oleh lima negara (Indonesia, Myanmar, Sri Lanka, India Pakistan) dan 29 negara utama. 

Alasan diadakannya KAA, salah satunya adalah untuk mempersatukan negara-negara dan membantu maslah-masalah terkait penjajahan dari satu bangsa. Melalui konferensi itu, Soekarno-Hatta berhasil memerdekakan 50 negara. 

Selama di Museum itu, para santri mendapatkan banyak sekali pengetahuan baru, tentang perjuangan-perjuangan para pahlawan yang membela negaranya masing-masing. walaupun rintangan selalu datang, mereka tetap tidak akan menyerah. 

Selesai dari Museum Konferensi Asia Afrika, mereka kemudian mengunjungi Museum Geologi. Di sana para santri mengenal benda-benda bumi seperti batu mulia, minyak bumi, mineral dan fosil atau tulang belulang hewan-hewan di masa purba, termasuk manusia. 

Para santri tampak sedikit heran fosil sebangsa kera yang diduga kuat sebagai “asal-usul manusia”. Mereka tahu kalau teori ini digagas oleh Charles Darwin. Darwin beranggapan bahwa asal usul manusia adalah dari sebangsa kera. 

Saya dan kawan-kawan lain sulit menerima teori itu karena sangat bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh agama Islam. Dalam Islam, kita diajarkan bahwa asal usul manusia bukanlah makhluk sebangsa kera yang kemudian berevolusi, mengalami perubahan fisik menjadi seorang manusia nyata seperti sekarang. 

Kami diajarkan bahwa menurut Al-Quran, asal usul manusia Nabi Adam AS. Dan sebagai seorang Musim yang berpandangan Islam, kami diajarkan bahwa apa yang disampaikan oleh Al-Quran adalah sebuah ilmu. 

Manusia dalam agama Islam merupakan makhluk yang mulia. Ia mempunyai akal, unsur pokok bagi manusia yang tidak dipunyai oleh makhluk sebangsa kera tadi. Kalau manusia merupakan makhluk yang paling mulia, maka tidak mungkin Allah menciptakan manusia berasal dari seekor kera yang tidak memiliki akal.

Tempat terakhir yang para santri kunjungi selama di Bandung adalah Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). Di sana, mereka bertemu salah satu dosennya, Dr. Wendy Zarman, dan mendengarkan pemaparannya tentang Islam dan Sains. 

Salah satu founder Institut Pemikiran Islam dan Pembangunan Insan (PIMPIN) Bandung itu menjelaskan bahwa agama Islam sangat mendorong lahir dan tumbuh kembang ilmu pengetahuan. 

Dalam sejarahnya, para ulama dan ilmuwan Islam berhasil melahirkan banyak ilmu, baik ilmu-ilmu agama maupun ilmu-ilmu pengetahuan umum. Seperti ilmu kedokteran, ekonomi, sosial, politik, sampai sains dan teknologi. 

 “Semua bidang keilmuan tersebut dihasilkan oleh para ilmuwan muslim terdahulu. Bahkan ilmu-ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh para ilmuwan muslim dinikmati juga oleh Peradaban Barat,” tutur Dr. Wendy

Ilmu kedokteran salah satunya. Selama kurang lebih 600 tahun, kata Dr. Wendy, universitas-universitas di Eropa menggunakan Kitab Al-Thib karya Ibnu Sina sebagai rujukan utama dalam pembelajaran kedokteran.

Karenanya, beliau memberikan nasihat dan memotivasi para santri. “Selanjutnya kalianlah yang harus melanjutkan perjuangan para ilmuwan muslim terdahulu dalam menghasilkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan,” ujarnya.

AT-TAQWA DEPOK
Jl. Usman Hasbi, RT.04 RW 04 Jatimulya, Cilodong - Depok
info@attaqwa.id
(+62)856 0980 9086