Kaji Kitab Adabul Alim wal Muta’alim Karya Hadratusy-Syaikh, Ustadz Aunur Rofiq: Adab Adalah Pembentuk Diri dan Ilmu Adalah Penghiasnya

Oleh: Khonsa Syahidah M. Dan Naila Afiyah Sjach (Santriwati PRISTAC – Setingkat SMA – Pesantren At-Taqwa, Depok, 15 tahun)
Artikel Ilmiah Liputan Kegiatan
...

Sejak Senin, 30 Oktober 2023, santri PRISTAC angkatan 7 resmi memulai aktivitas pembelajaran di Pandaan. Hampir setiap sore, para santri mengikuti dars kitab Adabul Alim wal Muta’allim karya K.H. Hasyim Asy’ari. Guru kami dalam pelajaran ini adalah Ustadz Aunur Rofiq, M.Pd.I.. Dars dilaksanakan di Mushala Kyai Nu’man dekat Madrasah As-Sunnah.

Pada pertemuan pertama, Ustadz Rofiq memperkenalkan diri dan sedikit menceritakan latar belakangnya terlebih dahulu. Setelahnya, pembelajaran pun dimulai. Muqaddimah dalam kitab tersebut diawali dengan basmalah, kemudian pujian kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan shalawat serta salam bagi Rasulullah, keluarganya, dan para sahabatnya.

Ustadz yang mengkaji kitab karya K.H. Hasyim Asy’ari dalam tesis magisternya ini menjelaskan, biasanya setiap kitab itu diawali dengan basmalah dan hamdalah agar mengamalkan isi Al-Qur’an dan mengikuti sunnah Rasul. Jika suatu perkara tidak diawali dengan basmalah, maka akan terputus keberkahannya. Begitu pula dengan hamdalah, jika tidak diawali dengannya, akan terputus keberkahannya.

Ustadz Rofiq kemudian menjelaskan bahwa ada tiga macam pujian: (1) Hamdul Qodim ‘alal Qodim, yaitu Allah memuji dzat-Nya sendiri (dalam Al-Qur’an). Contohnya, dalam Al-Qur’an terdapat potongan ayat “innallaha samii’un bashiir”. (2) Hamdul Hadits ‘alal Qodim atau pujian makhluk kepada dzat-Nya, seperti ucapan “alhamdulillah”. Terakhir (3) Hamdul Hadits ‘alal Hadits yang maksudnya adalah pujian makhluk kepada makhluk. Misalnya adalah pujian yang diberikan oleh teman. Namun, hakikatnya tiga macam pujian tersebut bermuara pada satu tujuan yang sama, yaitu Allah Ta’ala.

Setelah kitab tersebut dibuka dengan segala pujian, kemudian penulis melanjutkan dalam halaman pembukaan dengan memberikan sebuah hadits dan perkataan-perkataan dari para ulama. Salah satu yang paling menarik adalah perkataan Imam Ruwayn: “Wahai anakku jadikan ilmumu itu seperti garam dan adabmu dan garam sebagai penyedap bagi bahan utama itu.” Ini menunjukkan betapa pentingnya adab. Adab menjadi pembentuk diri dan ilmu adalah penghiasnya. (Editor: Reisya)

AT-TAQWA DEPOK
Jl. Usman Hasbi, RT.04 RW 04 Jatimulya, Cilodong - Depok
info@attaqwa.id
(+62)856 0980 9086