Tak Ragu Serahkan Anaknya Ke Pesantren At-Taqwa Depok, Wali Santri: InsyaAllah Kurikulumnya Sesuai dengan Fitrah Manusia
Oleh: Annisa Nayla Rahma (Santri SMA Pesantren At-Taqwa Depok, 15 tahun)
Artikel Ilmiah
Liputan Kegiatan

Ahad pagi (20/7/25), Pesantren At-Taqwa Depok kembali menyapa santri barunya dalam agenda pembukaan MITSAQ, Masa Indah Ta’aruf Santri At-Taqwa. Acara ini merupakan salah satu tradisi dalam pondok yang diberlakukan selama 1 pekan (20-26 Juli 2025). Tujuannya agar para santri mampu menyesuaikan dengan lingkungan baru di pesantren.
Suasana awal acara diiringi senyuman hangat dan semangat dari wajah santri-santri baru yang diantarkan oleh keluarganya, sambil membawa tas-tas besar yang berisikan keperluan untuk memenuhi kebutuhannya di asrama.
Begitu pembukaan MITSAQ berakhir, suasana antara para santri dan keluarga seketika berubah menjadi haru. Ada yang saling berpelukan. Ada orang tua yang menguatkan anaknya dengan nasihat. Bahkan ada saja santri yang menangis deras seperti tidak ingin berpisah.
Namun dibalik itu, Ibunda dari ananda Sahla yang masuk jenjang Shoul-Lin (tingkat SMP) menyatakan rasa syukurnya terhadap pengalaman kali ini.
“Alhamdulillah kali ini bisa bergabung dengan keluarga besar At-Taqwa, sekaligus menambah pengalaman bagi diri saya sendiri,” ucapnya ketika diwawancarai.
Adapun alasannya memilih Pesantren At-Taqwa Depok adalah karena kurikulumnya. “Kurikulum pesantren ini sesuai dengan fitrah diciptakannya manusia,” tuturnya.
Adapun perwakilan lain dari wali santri ananda Sarah yang berada di tingkat Shoul-Lin mengharapkan Yayasan At-Taqwa Depok lebih baik ke depannya.
“Semoga tentunya At-Taqwa bisa lebih baik selanjutnya, bisa memberikan fasilitas yang lebih baik, agar santri lebih nyaman dalam aktivitas belajarnya, meskipun memang kita bisa belajar di mana saja,” ungkapnya.
Acara Pembukaan MITSAQ diisi dengan nasihat pendidikan oleh Pembina Pesantren At-Taqwa Depok Dr. Adian Husaini. Dilanjutkan dengan pengenalan guru pesantren sekaligus pemotivasian belajar oleh yang disampaikan secara antusias oleh Dr. Muhammad Ardiansyah selaku Mudir At-Taqwa.
Juga diisi dengan sosialisasi tata adab pesantren oleh Sekretaris Umum At-Taqwa, Dr. Suidat. Tujuannya agar para wali santri sejalan dengan sistem pendidikan yang dirancang oleh guru-guru At-Taqwa, sehingga menghasilkan hasil yang sama. Dan rangkaian acara setelahnya ialah testimoni yang dibawakan oleh Syamil (perwakilan dari Shoul-Lin, setingkat SMP) dan Qotrunnada (perwakilan dari PRISTAC, setingkat SMA).
*
*
*
*
*
Editor: Fatih Madini