Misi Besar Pesantren At-Taqwa Depok: Melahirkan Manusia Baik dan Bermanfaat
Oleh: Darian Al-Fatih Alamsya Pohan (Santri SMA Pesantren At-Taqwa Depok, 16 Tahun)
Artikel Ilmiah
Liputan Kegiatan

Pembina Pesantren At-Taqwa Depok, Dr. Adian Husaini, pada Ahad (20/7/25) memaparkan kembali seputar misi besar pesantren At-Taqwa kepada para santri baru dan beserta orang tuanya dalam acara Pembukaan MITSAQ, Masa Indah Ta’aruf Santri At-Taqwa.
Ustadz Adian menegaskan bahwa tujuan besar pendidikan di At-Taqwa adalah untuk melahirkan manusia-manusia baik melalui pendidikan adab dan pengajaran ilmu. “Model pendidikan ideal dalam Islam sudah baku, yakni penanaman adab lalu pengajaran ilmu,” ucapnya.
Menurutnya, problem terbesar umat Islam hari ini adalah hilangnya adab. Sementara tujuan inti pembelajaran telah disalahpahami: mencari ilmu hanya supaya bisa bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan.
“Akhirnya para murid maupun santri tidak dididik untuk menjadi manusia yang baik dan bermanfaat dengan ilmunya. Tidak pula diarahkan untuk menjadi pejuang yang mengamalkan dan mengajarkan ilmu-ilmunya,” tutur Ustadz Adian.
Padahal, katanya, Allah sudah menegaskan bahwa manusia yang paling mulia adalah yang paling bertaqwa. Nabi Muhammad juga menegaskan kalau mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang akhlaknya paling baik dan sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat.
Selain untuk mencegah lahirnya para penjahat berilmu, dengan mengedepankan penanaman adab, para santri juga bisa meraih “pekerjaan” yang tidak akan bisa digantikan oleh AI, yakni guru.
“Bukan guru sebagai tukang ngajar bayaran, tapi guru sebagai mujahid intelektual yang tidak hanya mempunyai ilmu, tapi juga hikmah,” ungkapnya.
Terlebih, di At-Taqwa, para santri juga diajarkan berbagai macam skill yang relevan dengan kebutuhan zaman, khususnya menulis dan public speaking. At-Taqwa juga menekankan soal budaya literasi yang tinggi dan beradab.
Maka melalui Pesantren At-Taqwa Depok, Ustadz Adian ingin melahirkan generasi unggul. Tidak hanya unggul dalam soal ilmu, tapi juga soal adab. Ia mampu menjadi manusia berilmu yang baik dan bermanfaat, yang mau berjuang demi agama dan bangsanya sendiri.
Mudir Pesantren At-Taqwa Depok, Dr. Muhammad Ardiansyah, mengatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu dipenuhi untuk mewujudkan tujuan mulia itu. Pertama, adalah niat yang ikhlas karena Allah dalam diri murid, dibersamai dengan ikhtiyar yang kuat untuk fokus menuntut ilmu.
Kedua, adalah adanya kesungguhan dan keseriusan dari tiga pihak: murid, guru, dan orang tua. Murid siap dan mau menerima pembelajaran, serta istiqomah dalam menuntut ilmu. Guru serius mendidik dan mengajar. Orang tua menunjang kebutuhan materi maupun pendampingan bagi si anak, sekaligus ridha dan mempercayai pondok ini sepenuhnya dalam mendidik santri.
*
*
*
*
*
Editor: Fatih Madini