Rihlah Ilmiah: Cara Membangun Budaya Ilmu Untuk Murid SMP di Pesantren At-Taqwa Depok
Oleh: Zein Addien (Guru Pesantren At-Taqwa Depok
Artikel Ilmiah
Liputan Kegiatan
Jumat, 24 Oktober 2025, Pesantren At-Taqwa Depok melanjutkan tradisi yang dijalankan setiap tahunnya, yakni Rihlah Ilmiah Pandaan, tepatnya rumah ustadz Kholili Hasib untuk santri tingkat PRISTAC 1 selama satu bulan. Tahun ini, para santri yang menjadi peserta ialah santri angkatan kesembilan.
Pukul 16:00, sebelum santri memulai perjalanan mereka didampingi dengan tiga asatidz, tak lupa ustadz Ardiansyah memberikan nasihat pelepasan sebagaimana yang tak pernah lewat setiap tahunnya.
Ustadz Ardiansyah membuka sesi nasihatnya dengan menerangkan maksud dari agenda Rihlah Ilmiah ini, yakni agar para santri tidak seperti “Katak dalam tempurung“, atau seseorang yang wawasannya terbatas dan tidak meluas ke area di luar “tempurung“. Ustadz Ardiansyah juga mengingatkan, agar selalu menjaga kesehatan, menerima apapun yang telah disediakan di lokasi rihlah dari aspek tempat tinggal, makanan, juga pelajaran yang disampaikan oleh ustadz yang bagi mereka “baru“.
“Baru“ yang akan ditemui oleh para santri bukanlah asatidznya saja, melainkan juga lingkungan dan kitab yang akan mereka kaji, seperti Aqidatul Awwam dan Adabul Alim wal Mutaallim karya KH Hasyim Asyari.
Adapun selain masa belajar mereka selama satu bulan ke depan di tempat ustadz Kholili, para santri juga tahun ini juga akan mendapatkan pengalaman yang tak jauh beda dari tahun-tahun sebelumnya, yakni mengunjungi beberapa titik-titik bersejarah sembari perjalanan pergi & pulang mereka. Di antara yang akan mereka kunjungi ialah Masjid Agung Jawa Tengah Semarang sembari perjalanan menuju Pandaan. Ketika perpulangan, mereka akan melewati rute dari Pandaan ke Jombang-Solo-Jogja-Bandung dan akan berkunjung ke tempat-tempat bersejarah yang terletak di rute-rute tersebut.
“Setiap tahunnya, santri At-Taqwa selalu dinanti disenangi oleh warga sana. Maka jaga adab! Kalian membawa nama baik Pesantren At-Taqwa!“ Demikian nasihat terakhir ustadz Ardiansyah sebelum nasihat pelepasan diakhiri dan santri menuju ke arah transportasi yang akan mengantarkan mereka ke Jawa Timur selama satu bulan ke depan.
Pukul 16:00, sebelum santri memulai perjalanan mereka didampingi dengan tiga asatidz, tak lupa ustadz Ardiansyah memberikan nasihat pelepasan sebagaimana yang tak pernah lewat setiap tahunnya.
Ustadz Ardiansyah membuka sesi nasihatnya dengan menerangkan maksud dari agenda Rihlah Ilmiah ini, yakni agar para santri tidak seperti “Katak dalam tempurung“, atau seseorang yang wawasannya terbatas dan tidak meluas ke area di luar “tempurung“. Ustadz Ardiansyah juga mengingatkan, agar selalu menjaga kesehatan, menerima apapun yang telah disediakan di lokasi rihlah dari aspek tempat tinggal, makanan, juga pelajaran yang disampaikan oleh ustadz yang bagi mereka “baru“.
“Baru“ yang akan ditemui oleh para santri bukanlah asatidznya saja, melainkan juga lingkungan dan kitab yang akan mereka kaji, seperti Aqidatul Awwam dan Adabul Alim wal Mutaallim karya KH Hasyim Asyari.
Adapun selain masa belajar mereka selama satu bulan ke depan di tempat ustadz Kholili, para santri juga tahun ini juga akan mendapatkan pengalaman yang tak jauh beda dari tahun-tahun sebelumnya, yakni mengunjungi beberapa titik-titik bersejarah sembari perjalanan pergi & pulang mereka. Di antara yang akan mereka kunjungi ialah Masjid Agung Jawa Tengah Semarang sembari perjalanan menuju Pandaan. Ketika perpulangan, mereka akan melewati rute dari Pandaan ke Jombang-Solo-Jogja-Bandung dan akan berkunjung ke tempat-tempat bersejarah yang terletak di rute-rute tersebut.
“Setiap tahunnya, santri At-Taqwa selalu dinanti disenangi oleh warga sana. Maka jaga adab! Kalian membawa nama baik Pesantren At-Taqwa!“ Demikian nasihat terakhir ustadz Ardiansyah sebelum nasihat pelepasan diakhiri dan santri menuju ke arah transportasi yang akan mengantarkan mereka ke Jawa Timur selama satu bulan ke depan.