attaqwa.id

Perkembangan zaman yang ditandai dengan masifnya perkembangan teknologi tidak jarang merenggut fitrah manusia serta mengikis nilai-nilai agama dan kemanusiaan. Ada yang secara tidak sadar tidak lagi hidup berlandaskan agama, melainkan berdasarkan sesuatu yang viral dan terlalu mendewakan rasionalitas.

Problem ini menjadi latar belakang Santri At-Taqwa College Nabila (19 tahun) menulis skripsi berjudul “Konsep Fitrah Manusia dalam Perspektif Syed Muhammad Naquib Al-Attas.” Pada Kamis (13/6/24), skripsinya disidang oleh dua penguji.

Nabila mengangkat konsep fitrah menurut Prof Al-Attas. Ia menjelaskan, Allah menciptakan segala sesuatu dengan fitrahnya masing-masing, dengan bentuk pola yang terstruktur dan tempatnya yang tepat. Ketika seseorang telah memenuhi fitrahnya, maka ialah orang yang adil, karena ia telah meletakkan segala sesuatu pada tempatnya.

Nabila mengambil fitrah dari salah satu makna konsep agama (din) yang diusung Prof Al-Attas. Mengutip al-Attas, ia mengatakan bahwa orang-orang yang meninggalkan agama, dalam hal ini Islam, berarti menyimpang dari fitrahnya, sebab setiap manusia memiliki fitrah untuk beragama (Islam).

“Seseorang yang beragama Islam berarti ia telah memenuhi fitrahnya, apabila ia menjalani seluruh hukum syariat, maka ia disebut sebagai orang yang adil. Seseorang yang adil maka ia akan bersikap bijaksana,” jelasnya.

Nabila adalah salah satu santri At-Taqwa College (ATCO) tingkat akhir Pesantren At-Taqwa Depok. Ia harus menulis dan melaksanakan sidang skripsi di hadapan dua penguji (dosen ATCO) sebagai syarat kelulusan.

Tahun 2024 ini adalah angkatan ATCO keempat. Ada 11 skripsi yang ditulis oleh para santri. Sejak tahun 2021, sudah sekitar 50 skripsi yang terhimpun dan ditulis oleh mereka dan santri angkatan sebelumnya. Inilah salah satu cara Pesantren At-Taqwa Depok dalam menanamkan adab terhadap ilmu dan budaya literasi di kalangan santri.