attaqwa.id

Santri PRISTAC Pesantren At-Taqwa Depok pada Ahad (2/6/24) kembali melanjutkan presentasi makalah ilmiah, kali ini di hadapan orang tua mereka. Ada sekitar 20 santri yang presentasi. Alhamdulillah, para orang tua mengaku sangat senang dan takjub atas kedewasaan pemikiran anak-anaknya.

Seorang wali santri bertanya kepada santriwati Fathiya Amani (16 tahun) perihal bagaimana selayaknya seseorang yang awam menyikapi keberadaan Ulama yang buruk.

“Kita harus memahami posisi kita bahwa jika tidak memiliki kapasitas untuk menasihati, maka cukup bagi kita untuk tidak mengikutinya,” jawab Fathiya yang menulis makalah berjudul “Kritik Imam Al-Ghazali terhadap Ulama Suu’”.

Wali santri itu tampak cukup takjub saat mendengar jawaban perempuan 16 tahun itu. Jawaban itu memperlihatkan pemikirannya yang begitu dewasa dan bijaksana. Ia yang umumnya masih dianggap “anak-anak”, justru mampu berpikir bijak, memahami kondisi yang ada, dan bersikap realistis dalam menghadapinya.

Wali santri lainnya juga mengaku sangat puas dengan presentasi kali ini, terutama anaknya.

“Mengingat anak saya baru menginjak usia yang relatif muda, saya kira dengan ia bisa menulis makalah ilmiah dan mempresentasikannya dengan baik, itu sudah satu hal yang sangat menakjubkan,” pungkasnya kepada tim media At-Taqwa.

Salah satu guru At-Taqwa yang ikut menyaksikan acara ini mengatakan bahwa jika ingin menulis, maka tulislah apa yang bermakna bagi diri kita terlebih dahulu. Tak perlu menulis hal yang berat. Jika ia ringan, namun kita menganggapnya sebagai suatu hal yang bernilai, maka itu jauh lebih baik.

“Karena jika kita menulis sesuatu yang bermakna bagi diri kita, maka hal itu pun pasti akan bermakna untuk orang lain,” ujarnya.

Sesi presentasi di hadapan wali santri ini diadakan dua hari, Sabtu (1/6/2024) dan Ahad (2/6/2024). Sesi ini dilakukan setelah mereka mempresentasikannya di depan guru dan santri At-Taqwa, serta beberapa lembaga pendidikan (setingkat SMA dan Perguruan Tinggi) di luar.

Para santri PRISTAC adalah santri-santri tingkat SMA di Pesantren At-Taqwa Depok bernama PRISTAC (Pesantren for the Study of Islamic Thought and Civilization/Pesantren Pemikiran dan Peradaban Islam). Mereka harus menulis dan mempresentasikan makalah di hadapan pembimbing, guru, lembaga pendidikan di luar Pesantren At-Taqwa dan wali santri.

Tahun 2024 ini adalah angkatan PRISTAC keenam. Ada 40 makalah yang ditulis oleh para santri. Sejak tahun 2018, sudah lebih dari 100 makalah yang terhimpun dan ditulis oleh para santri. Inilah salah satu cara Pesantren At-Taqwa Depok dalam menanamkan adab terhadap ilmu dan budaya literasi di kalangan santri.