attaqwa.id

KH. Hasyim Asyari, dalam kitabnya Adabul Alim wal Mutaallim, memberi pesan kepada para murid atau santri supaya jaga diri dari maksiat kala di luar kelas (sedang tidak belajar), dan sibuk menyimak dan mencatat kala di dalam kelas (sedang belajar).

 

Materi ini, kami, santri 3 SMP Pesantren At-Taqwa Depok, pelajari di Pandaan Jawa Timur ketika menjalani program belajar 1 bulan. Kami belajar kitab Mbah Hasyim itu kepada empat guru: Ustadz Kholili Ustadz Teguh, Ustadz SyafiI, dan Ustadz Rijal.

 

Dua pesan itu termasuk ke dalam bab adab murid kepada ilmu, bagian adab kepada diri sendiri. Supaya bisa menjaga diri kala di luar kelas, murid harus punya sifat zuhud dan wara. Penuntut ilmu harus belajar memandang rendah materi dunia sehingga bisa fokus pada ilmu. 

 

Dengan wara, setiap murid bisa menjauhi tempat-tempat yang menimbulkan fitnah apalagi maksiat, klub malam atau perjudian. Begitu pun dengan masalah pertemanan. Kalau tidak, ia bisa terjebak dalam maksiat yang bisa menghilangkan keberkahan ilmunya. 

 

Kala di dalam kelas, kata Mbah Hasyim, sudah sepantasnya murid mati-matian menyimak pelajaran. Jangan mengobrol dengan teman sebangku saat guru sedang menerangkan ilmu. Pikiran harus fokus kepada guru. 

 

Ia juga harus dilengkapi dengan aktivitas mencatat, agar semua ilmu yang sudah dipelajari menempel atau ia menjadi hafal. Kemudian tanyakan kala tidak paham, tentu dengan adab, seperti tidak memotong pembicaraannya. Manfaatnya buat kita tentu besar, yakni bisa benar-benar paham sehingga tidak perlu lelah mengulang-ngulangnya.

 

Pembelajaran di Pandaan Jawa Timur merupakan program Rihlah Ilmiah Pesantren At-Taqwa Depok khusus santri kelas 3 SMP. Pembelajarannya terpusat di kediaman Dr. Ahmad Kholili Hasib, Madrasah as-Sunnah. Mereka mulai belajar di sana pada tanggal 26 Oktober kemarin. Masa pembelajarannya 1 bulan. Mereka banyak belajar kitab-kitab klasik dan kepada para kyai di sana.