Latihan Bela Diri, Memberi Manfaat bagi Jasmani
Oleh: Faiq Abdul Hafidz (Santri PRISTAC (Setingkat SMA) - Pesantren at-Taqwa Depok, 15 tahun)
Artikel Ilmiah
Liputan Kegiatan
Jum'at, 07 April 2023 yang bertepatan dengan tanggal 16 Ramadhan 1444, pada dini hari yang segar sekitar pukul 02:00, Santri PRISTAC - Pesantren at-Taqwa Depok memulai aktifitasnya dengan melakukan latihan bela diri syufu bersama Ustadz Ganjar Nugraha, S.Pd..
Pada mulanya, latihan ini akan dilaksanakan setelah selasai shalat tarawih. Namun mengingat ada sebagian santri PRISTAC 1 (P1) yang melakukan shalat tarawih di luar pondok, maka penulis pun mengusulkan agar latihan dilaksanakan pada pukul 02:00 pagi saja. Hal dengan pertimbangan sekalian sahur juga agar kompak ikut semua bersama.
Karena penulis yang mengusulkan, maka penulis pun yang harus membangunkan santri P1 pada pukul 02:00 dini hari nanti.
Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya: “Setiap amal yang tidak diawali dengan basmallah, maka dia terputus (dari barokahnya)â€. Sebagaimana hadist tersebut, latihan di pagi hari pun dimulai dengan basmallah juga do’a, baru kemudian pemanasan lalu lari dan masuk materi.
Biasanya, materi latihan di pagi hari lebih bersifat pendalaman pada pukulan dan tendangan, namun karena ini hanya jadwal latihan biasa yang dipindahkan waktunya, maka materi latihan kali ini adalah pukulan, tendangan serta tangkisan yang dilakukan secara berpasangan.
Setelah latihan dirasa sudah cukup, Ustadz Ganjar pun mengumpukan para santri P1 untuk memberikan evaluasi, motivasi, dan yang terakhir penutupan.
Dalam penutupannya, ustadz Ganjar menuturkan, “Meskipun sekarang sedang bulan Ramadhan, bukan berarti kita menjadikan tubuh malas-malasan atau semacamnya. Kita haruslah mencontoh para sahabat yang meskipun sedang puasa tetap berjuang. Masa' kita generasi penerusnya malah malas-malasan. Jadi selama bulan Ramadhan ini minimal latihan dua atau tiga hari sekali."
Yang perlu diketahui adalah, latihan di pagi dini hari semacam ini sejatinya telah berlangsung sebanyak tiga kali di kelas kami. Namun itu dilakukan di luar bulan Ramadhan, dan hanya dilakukan bagi yang mau saja.
Pada mulanya, latihan ini akan dilaksanakan setelah selasai shalat tarawih. Namun mengingat ada sebagian santri PRISTAC 1 (P1) yang melakukan shalat tarawih di luar pondok, maka penulis pun mengusulkan agar latihan dilaksanakan pada pukul 02:00 pagi saja. Hal dengan pertimbangan sekalian sahur juga agar kompak ikut semua bersama.
Karena penulis yang mengusulkan, maka penulis pun yang harus membangunkan santri P1 pada pukul 02:00 dini hari nanti.
Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya: “Setiap amal yang tidak diawali dengan basmallah, maka dia terputus (dari barokahnya)â€. Sebagaimana hadist tersebut, latihan di pagi hari pun dimulai dengan basmallah juga do’a, baru kemudian pemanasan lalu lari dan masuk materi.
Biasanya, materi latihan di pagi hari lebih bersifat pendalaman pada pukulan dan tendangan, namun karena ini hanya jadwal latihan biasa yang dipindahkan waktunya, maka materi latihan kali ini adalah pukulan, tendangan serta tangkisan yang dilakukan secara berpasangan.
Setelah latihan dirasa sudah cukup, Ustadz Ganjar pun mengumpukan para santri P1 untuk memberikan evaluasi, motivasi, dan yang terakhir penutupan.
Dalam penutupannya, ustadz Ganjar menuturkan, “Meskipun sekarang sedang bulan Ramadhan, bukan berarti kita menjadikan tubuh malas-malasan atau semacamnya. Kita haruslah mencontoh para sahabat yang meskipun sedang puasa tetap berjuang. Masa' kita generasi penerusnya malah malas-malasan. Jadi selama bulan Ramadhan ini minimal latihan dua atau tiga hari sekali."
Yang perlu diketahui adalah, latihan di pagi dini hari semacam ini sejatinya telah berlangsung sebanyak tiga kali di kelas kami. Namun itu dilakukan di luar bulan Ramadhan, dan hanya dilakukan bagi yang mau saja.