attaqwa.id

Setelah sejenak di rumah, santri di-charging lagi dengan nasihat dan motivasi supaya semangat belajar kembali. Maka seperti biasa, 30 Oktober pagi hari, setelah sholat subuh para santri dikumpulkan di lapangan untuk melaksanakan Apel. Acara Apel kali ini lebih formal dari yang sebelumnya. Terdapat MC dan segala perlengkapan yang telah disiapkan oleh santri yang bertugas dari jam setengah empat pagi.

Nasihat kali ini akan disampaikan oleh Ustadz Bana Fathillah, direktur Shoul-Lin al-Islami (SMP). Banyak pesan yang ia sampaikan, yang pasti berasal dari pemahaman dan pengalaman pribadi; termasuk saat menjadi santri. “Banyak hal yang kalian dapatkan di pondok, yang hal itu tidak bisa kalian dapatkan di luar sana.” Ia melihat, juga guru lainnya, bahwa yang namanya belajar itu bukan hanya saat duduk manis di kelas sambil mendengar penjelasan guru. Berbicara dengan teman, piket dapur atau lingkungan, juga saat menjadi panitia, semua itu pun termasuk bagian dari pembelajaran.

Oleh karena itu, para santri terus diingatkan agar tidak menyepelekan segala agenda pondok, seremeh apapun itu terlihat. Semua hal yang dibiasakan di pesantren, seperti saat bimbingan makalah, bangun tahajud, piket dapur, hingga muthala’ah, tidak lain untuk mempersiapkan kita dalam menghadapi berbagai masalah nanti.

Semua bermula dari pembiasaan. Tahap bertahap hingga tertanam dalam setiap santri kesadaran. Maka selain menumbuhkan sikap mandiri, santri juga diharapkan agar dapat bersikap dewasa. Karena itu, seharusnya seorang santri lebih peka dengan keadaan sekitarnya.

Ketika datang sebuah masalah, yang kita harus lakukan bukanlah protes, mengeluh terhadap masalahnya, tapi bercermin dan memperbaiki diri. Maka memecahkan masalah itu dilihat dari bagaimana respon kita terhadapnya. Sebagai sesi akhir, apel kali ini ditutup dengan pemberian reward pada Santri of the Month juga Dorm of the Month. Penghargaan ini diberikan dengan harapan dapat menumbuhkan semangat baru para santri di semester baru ini. (Editor: Alima).