Amalkan Adab, Santri Rihlah Ilmiah Jalin Silaturrahim dengan Para Tetangga dan Warga Masyarakat Pandaan
Telah genap dua pekan santri Pesantren At-Taqwa angkatan tujuh resmi berada di Pandaan. Banyak pengalaman seru yang telah kami alami. Salah satunya adalah berinteraksi dengan warga sekitar tempat tinggal kami selama di sini.
Meskipun usia para santri terpaut cukup jauh dengan para tetangga, namun kami dapat bersosialisasi dengan baik. Mulai dari bermain bersama para anak-anak setempat hingga rutin bertegur sapa dengan warga yang sudah lanjut usia. Inilah waktu yang tepat bagi kami untuk belajar menerapkan adab yang sudah kami pelajari dari Pesantren At-Taqwa maupun Madrasah As-Sunnah.
Pada pekan kedua ini, kami mulai beradaptasi dengan lingkungan warga sekitar. Sebagai usaha untuk mengakrabkan diri, beberapa dari kami memenuhi ajakan dari salah satu tetangga bernama Bu Fatimah untuk mengunjungi rumahnya.
Di rumah Bu Fatimah, kami mendapatkan sambutan yang hangat. Kami diberi suguhan minuman dingin sore itu. Suasana yang mendukung, membawa kami pada banyak perbincangan yang menarik. Dari mulai latar belakang keluarganya, sejarah kampung Pandaan dan adat yang masih dianut oleh masyarakat. Hingga tidak terasa adzan maghrib sudah berkumandang, kami pun menyudahi kunjungan tersebut. Kebaikannya ternyata masih berlanjut, kami diberi bungkusan makanan untuk dibagikan ke teman-teman yang tidak ikut.
Selain mengunjungi rumah warga lain, para santri akhwat berinisiatif untuk berkreasi membuat donat yang nantinya akan diberikan kepada ibu-ibu jamaah masjid. Pada hari Ahad, ketika jadwal agak lengang, kami mengeksekusi ide tersebut. Kami semua memiliki peran masing-masing dalam proses ini. Ada yang bertugas belanja, menguleni adonan, menggoreng dan mencuci peralatan yang sudah dipakai. Hasil kerjasama kami berbuah manis, kami berhasil menghasilkan donat yang lezat meski dibuat dengan bahan seadanya.
Kami pun langsung membagikan donat tersebut kepada ibu-ibu sekitar. Alhamdulillah, kami mendapat respon yang baik, bahkan salah satu dari mereka mengajak untuk membuat donat bersama. Usaha kami terbayar dengan kebahagiaan para ibu yang menerima donat dari kami.
Di Pandaan, kami juga rutin mengikuti kegiatan Maulid yang diadakan setiap pekan di rumah warga. Kegiatan rutin ini dimulai lepas shalat maghrib hingga adzan Isya yang diselenggarakan khusus kaum wanita. Menariknya, kegiatan ini didominasi oleh para ibu yang sudah lanjut usia.
Dalam kegiatan yang dimulai dengan doa ini, secara bergilir para peserta akan mendapat giliran untuk membaca. Para santri yang tidak terbiasa dengan bacaan maulid, agak merasa gugup. Namun, para ibu-ibu memberi semangat dan meyakinkan kami, hingga akhirnya kami mampu membacanya dengan penuh percaya diri. Para ibu yang membacanya dengan penuh penghayatan membuat kami ikut terbawa suasana haru merindukan sang baginda Rasulullah SAW.
Kegiatan ini berlangsung kurang lebih selama satu jam dan ditutup dengan makan bersama. Serangkaian kegiatan yang kami lakukan bersama warga sekitar membuat kami semakin akrab dan merasa betah berada di Pandaan. (Editor: Reisya)