Tentang Kami
Pesantren Berbasis Pendidikan Adab setingkat SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

“Jangan biarkan anak-anak kita menjadi Yahudi.”
Dr. Adian Husaini, pendiri
Tentang At-Taqwa
Pesantren At-Taqwa Depok adalah pesantren berbasis pendidikan adab dengan tiga jenjang pendidikan, yaitu Shoul Lin al-Islami setingkat SMP, Pesantren for the Study of Islamic Thought and Civilization (PRISTAC) setingkat SMA, dan Pesantren Tinggi At-Taqwa, At-Taqwa College.
Semua jenjang pendidikan ini bertujuan mencetak generasi pejuang yang beradab dan memiliki wawasan yang dibutuhkan dalam da'wah.
Pesantren At-Taqwa Depok bermula dari sebuah TK/TPA di kediaman pendiri. Seiring dengan adanya kebutuhan untuk mendirikan lembaga pendidikan, maka berdirilah berturut-turut TK pada 2001, Pesantren Adab dan Ilmu (PADI) setingkat SD pada 2011, Shoul Lin Al-Islami 2014, PRISTAC, 2017, dan ATCO 2019.
Semua jenjang pendidikan ini bertujuan mencetak generasi pejuang yang beradab dan memiliki wawasan yang dibutuhkan dalam da'wah.
Pesantren At-Taqwa Depok bermula dari sebuah TK/TPA di kediaman pendiri. Seiring dengan adanya kebutuhan untuk mendirikan lembaga pendidikan, maka berdirilah berturut-turut TK pada 2001, Pesantren Adab dan Ilmu (PADI) setingkat SD pada 2011, Shoul Lin Al-Islami 2014, PRISTAC, 2017, dan ATCO 2019.
Kurikulum At-Taqwa
Pada tingkat Shoul Lin al-Islami, anak-anak dididik membentuk kedewasan, sebab pada usia 12-15 tahun mereka sudah dewasa, sudah mukallaf. Pahala dan dosanya telah dicatat oleh malaikat. Kurikulum Shoul Lin bertumpu Adab, Kitab, dan Silat.
Adapun di PRISTAC santri-santri dididik membentuk kemandirian. Mereka sudah harus siap terjun ke masyarakat. Oleh sebab itu, selain belajar Ulumuddin, santri PRISTAC juga belajar ragam pemikiran kontemporer dan keterampilan berbicara dan menulis sebagai bekal da'wah.
Sedangkan At-Taqwa College membentuk keahlian. Para mahasantri mempelajari pemikiran Islam, pemikiran Barat, dan jurnalistik. Ketiga hal ini merupakan bekal penting yang harus dimiliki oleh seorang da'i pejuang untuk menghadapi tantangan da'wah.
Adapun di PRISTAC santri-santri dididik membentuk kemandirian. Mereka sudah harus siap terjun ke masyarakat. Oleh sebab itu, selain belajar Ulumuddin, santri PRISTAC juga belajar ragam pemikiran kontemporer dan keterampilan berbicara dan menulis sebagai bekal da'wah.
Sedangkan At-Taqwa College membentuk keahlian. Para mahasantri mempelajari pemikiran Islam, pemikiran Barat, dan jurnalistik. Ketiga hal ini merupakan bekal penting yang harus dimiliki oleh seorang da'i pejuang untuk menghadapi tantangan da'wah.

Pendidikan Adab setingkat SMP

Pesantren Pemikiran Islam setingkat SMA

Pesantren Tinggi At-Taqwa
Guru-Guru
Para Muaddib At-Taqwa