Hari Kamis (12/12/2019), saya menemani para mahasiswa At-Taqwa College Depok menemui Taufiq Ismail (84 th), seorang sastrawan sangat senior, di kediamannya. Dua hari sebelumnya, saya minta waktu beliau, melalui WA. Alhamdulillah, permohonan kami dikabulkan.
Tiba di kediamannya, aneka hidangan sudah disiapkan. Para mahasiswa pun mendapatkan kuliah singkat padat tentang berbagai puisi karya beliau. Puisi tentang komunisme dibacakan dan diuraikan dengan indah dan dipahami pun jadi mudah. Taufiq Ismail berkisah, karya sastranya dalam bentuk Gurindam, pertama kali dimuat di koran Semarang, saat ia berumur 8 tahun.
Taufiq Ismail bukan penyair biasa. Ia penyair pejuang. Diusianya yang ke-84 tahun, semangat juangnya tak melemah. Ia tampak gembira kedatangan anak-anak muda. Yang luar biasa, para mahasiswa tak hanya dapat ilmu, tapi juga dihadiahi sejumlah buku dan DVD karyanya.
Menjelang berakhirnya sesi “Kuliah Singkat”, salah satu mahasiswa At-Taqwa College Depok, Fatih Madini (17 th), membacakan puisi di hadapan Taufiq Ismail.